Sunday, November 27, 2011

MalMing Bersama Pencopet (Hell Yeah)


Slot postingan ini mestinya saya isi minggu depan, dengan celotehan soal Toyz Mania 2011 dan juga Festival Pembaca Indonesia 2011. Tapi karena kejadian ini...

Oke, intinya saya dicopet waktu naik busway dari Harmoni ke arah Lebak Bulus. Tentu aja; seluruh duit tunai, KTP, SIM A, kartu mahasiswa, dan kartu ujian turut raib.

Kemarin, Sabtu 26 November 2011, saya ke Blok M Plaza karena mau ketemuan sama anak-anak FFC (Final Fantasy Crystalesia). Buat ngomongin tentang Toyz Mania 3-4 Desember 2011, di mana FFC diundang buat memeriahkan acara itu.

Lalu malamnya saya bersama anak-anak yang lain pulang naik busway. Di halte Harmoni, kami semua pisah karena arah rumahnya beda-beda. Saya niatnya mau langsung ngantri jurusan Lebak Bulus, tapi karena udah kebelet pipis, akhirnya saya keluar dari halte dulu buat numpang di toilet toko terdekat.

Selesai pipis, saya balik lagi ke halte Harmoni. Waktu di halte Blok M tadi, padahal saya bayar tiket pakai duit yg ada di kantong. Tapi karena sisanya tinggal tiga koin 500 perak; saya keluarin dompet dari tas, bayar duit karcis, terus masukin lagi ke tas. Tas saya adalah jenis ransel, dan saat itu saya pasang menghadap ke depan.

Kemudian saya ngantri bus. Saat itu, udah sekitar jam setengah sembilan malam. Bus datang, dan keadaannya penuh banget. Tadinya saya ragu mau naik, tapi karena petugas busnya bilang "Nanti lama lagi datengnya. Bisa satu-dua jam lagi" (dan armada bus jurusan Lebak Bulus memang selalu begitu), saya pun akhirnya memutuskan buat masuk. Yah, meski harus rela bersempit-sempit ria dan ada bonus bau-keringat-entah-dari-mana pula. 

Saya turun di halte Kelapa Dua Sasak. Sekeluarnya dari halte, saya naik angkot B17 yang ngelewatin gang depan rumah. Begitu duduk di angkot, saya langsung membuka tas dan merogoh-rogoh isinya. Namun dompet saya udah hilang bak dicuri tuyul. Resleting masih di posisi tertutup dan nggak ada bekas sayatan pisau pula. Canggih 'kali ini copet. Kalau menurut mama dan cece saya; sepertinya si pencopet udah membuntuti saya sejak masuk ke halte dan ngebayar tiket busway di halte Harmoni, jadi dia tahu dompet saya ditaro di tas bagian mana. Tapi entahlah....

Alhasil, saya pun menelpon cece saya dengan suasana panik.


Dengan panik saya menjelaskan secara singkat apa yang terjadi dengan dompet saya dan saat itu berada di angkot; tanpa punya duit sama sekali buat ngebayar. Waktu saya bilang soal dompet hilang, sopir angkotnya sempat noleh-noleh ke belakang. B17 biasanya suka mangkal sebentar di depan apartemen Kedoya Elok. Jadi saya pun memberanikan diri buat bilang, "Pak, saya boleh turun di sini nggak? Tapi saya nggak bisa bayar. Soalnya dompet saya hilang." Untungnya sopir angkot yang udah bapak-bapak itu memaklumi (dan mungkin percaya karena dia ngedenger pas saya nelpon cece).


Telepon berlanjut. Saya minta dijemput cece di depan apartemen tersebut. Sekitar 10-15 menit kemudian, akhirnya cece dan mama saya datang pakai mobil. Kami langsung cabut ke kantor polisi dekat rumah buat mengurus STPLKB (Surat Tanda Penerimaan Laporan Kehilangan Barang).

Sepulangnya ke rumah, mama langsung nelpon BCA (nomor telepon yang bisa diliat di belakang kartu ATM). Untungnya ada yang mengangkat karena sepertinya itu layanan 24 jam. Kami meminta supaya rekening saya diblokir.

Sesudah prosesnya selesai (ditanyai nama, tempat/tanggal lahir, alamat, nomor telepon, dan nama ibu); staf BCA bilang, "Hari ini tidak ada transaksi keluar-masuk di rekening Anda," dan ditambah, "Sudah ada yang mencoba mengakses rekening Anda, tapi gagal karena kesalahan dalam memasukkan nomor PIN." Wow, keren. Untung saya nggak pakai tanggal lahir sendiri atau anggota keluarga sebagai nomor PIN.

Entah kapan saya bisa bikin kartu ATM baru. Soalnya KTP dan SIM saya 'kan juga ikutan raib bersama dompet. Sedangkan alternatif tanda pengenal saya, paspor, sudah kadaluwarsa sejak bertahun-tahun yang lalu.

Dan yang paling membuat saya was-was adalah kehilangan kartu mahasiswa. Senin besok saya UTS hari terakhir. Dan di Binus, syarat ikut ujiannya adalah menunjukkan kartu mahasiswa dan kartu ujian.

Kalau kartu ujian sih, tinggal diprint ulang. Tapi kartu mahasiswa ini lho... Oke, saya memang udah bikin STPLKB... Tapi rasa was-was ini masih menghantui hingga saat saya menulis postingan ini. Bukannya parno kenapa. Saat ini saya sudah semester 7 dan sebentar lagi akan menyusun skripsi. Mata kuliah besok bukan termasuk dalam mata kuliah wajib lulus, sih.

But, still... Nggak boleh ada mata kuliah yang dapat E, apalagi F. Kalau ada, nggak boleh ikut wisuda 2012 dan terpaksa nunggu satu atau setengah tahun (karena harus mengulang mata kuliah itu). Bobot nilai UTS 30%. Kalau dapat nol karena nggak bisa ikut ujian, berarti full marks saya tinggal 70. Itu pun kalau nilai TM (Tugas Mandiri) sama UAS saya 100. Dan terus terang, mata kuliah ini bukanlah unggulan saya. Jadi akan sulit buat mengejar nilai 100 di TM dan UAS.

Nggak lucu 'kan, kalau kelulusan saya harus tertunda karena ulah si pencopet sialan itu.

Kehilangan dompet ini nggak hanya menyebabkan kerugian materi bagi saya. Selain uang, tanda pengenal, dan resiko telat wisuda; ada satu kehilangan lagi...

Di paragraf pertama, saya bilang 'kan kalau semestinya slot postingan ini diisi dengan pembicaraan tentang event Toyz Mania 2011 dan Festival Pembaca Indonesia 2011? Karena uang saya ludes dan nggak ada tanda pengenal, saya terpaksa mengurungkan niat datang ke sana. TM 3-4 Desember, sedangkan FPI 4 Desember. Dalam waktu seminggu, mana mungkin saya bisa menabung lagi dan mendapat KTP baru? Bunuh diri saya kalau keluyuran tanpa KTP. Kalau lagi apes, tahu-tahu dirazia polisi dan disangka imigran gelap. Mau dideportasi ke mana saya nanti?

Kalau kedua event itu nggak ada hubungannya sama saya sih, saya nggak bakal ngerasa gimana banget. TM adalah event yang mengundang FFC, jadi di sana bakal ada banyak teman-teman saya. Lalu di FPI ada pula gathering di stand Kastil Fantasi, dan kalau seandainya jadi datang; itu adalah pertama kalinya saya bakal ketemu dengan sesama penulis cerita fantasi di Indonesia.

Kesempatan bagus buat ketemu baik teman lama maupun baru, tapi hilang karena ulah pencopet.

What a great way to end this year, thief!

No comments:

Post a Comment