Tuesday, February 28, 2012

Ther Melian #2: Chronicle

Ther Melian: Chronicle
Pengarang: Shienny M.S.
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2011
Jumlah Halaman: 520

Okeee... Nggak biasanya saya sengebet ini buat baca lanjutan sebuah novel. Malah, seringnya nge-drop baca novel tanpa alasan yang jelas. Tetapi semua berubah ketika serbuan hint (nyerempet) spoiler dari Shienny, Oyabun, Bu Tabib, dan Mbak Dian menyerang... Hint yang menyangkut karakter favorit saya di TM, yang tentunya membuat saya penasaran luar binasa (selipan huruf 'n' itu saya sengaja; bukan salah ketik :P). Hal yang berujung ke ngebeli TM Chronicle sama Discord sekaligus, dan ngebaca si buku kedua sampai selesai, hari itu juga. The power of curiousity is really, really scary...

Cerita TM Chronicle benar-benar langsung melanjutkan ending menggantung yang disajikan oleh buku prekuelnya. Vrey sebagai pemeran utama (tentu saja) lolos dari maut. Tapi sayangnya rombongan Vrey masih belum bisa bernapas lega, lantaran mereka masih diburu oleh Karth dan Laruen. Dalam keadaan babak belur karena pertarungan sebelumnya, mereka pergi sejauh mungkin dari jangkauan para pengejar.

Di tengah Vrey yang galau memikirkan Valadin, tiba-tiba Rion mengungkap sebuah rahasia besar menyangkut Aelwen padanya. Shock akan hal itu, Vrey akhirnya melabrak Aelwen; yang membuat hubungan mereka memburuk. Pasangan suami-istri Vrey-Aelwen pun bubar jalan sudah.

Lalu muncullah Leighton, pangeran dari Kerajaan Granville—yang karena suatu dan berbagai hal—kabur dari istana. Dasar pemburu hadiah oportunis; Rion pun memaksa Leighton untuk membawa rombongannya ke Granville. Sambil menyelam minum air; pertama demi melaporkan perbuatan Valadin ke raja Granville dan para tetua Elvar, dan yang kedua demi mendapat uang karena telah mengembalikan sang pangeran ke istana.

Namun rombongan Vrey lagi-lagi harus berurusan dengan Karth, Laruen, dan Eizen saat mereka singgah di Kerajaan Lavanya. Ternyata para rekan Valadin itu mengincar Templia Undina yang tersembunyi di bawah istana kerajaan tersebut. Para warga Lavanya, bahkan seorang anggota keluarga kerajaan—Putri Ashca—pun ikut terseret dalam masalah.

Cerita TM di buku kedua ini berkembang ke arah yang menarik.

Ada kejutan-kejutan tak terduga yang menyangkut latar belakang para karakter utama. Ini menjadi salah satu poin plus di segi cerita. Salah satu kejutannya mungkin udah bisa diduga (si 'ini' sama 'itu' ternyata ada hubungan...). Sementara yang satu lagi... Well, saya nggak bakal mungkin bisa memprediksinya kalau nggak teringat akan hint yang pernah dikasih Oyabun. Tentang siapa?


 ...Aelwen.

Ada pula plot yesterday's enemy is today's friend (yang ujung-ujungnya, besok jadi musuh lagi). Lalu pertemuan dengan seseorang dari masa lalu (tapi kok dia tiba-tiba dimunculin di situ? Momennya agak... maksa?). Dan nggak lama setelahnya, pengkhianatan.

Konflik besar yang mungkin akan terjadi di klimaks serial TM, mulai dibuka tabirnya di bab-bab akhir TM Chronicle. Sesuatu tentang peradaban masa lampau dan kaitannya dengan kekuatan Aether yang dikumpulkan oleh Valadin.

Dari segi penataan alur, TM Chronicle juga unggul dibanding prekuelnya. Kalau alur TM Revelation terbilang lambat (dan cenderung agak membosankan di titik-titik tertentu), Chronicle justru sebaliknya. Bukan berarti ngebut kayak roller coaster, sih. Tapi lebih karena kepadatan plotnya. Di sini lebih banyak konflik (baik yang berskala besar maupun kecil) dan adegan action yang diselipkan di tengah-tengah cerita dibanding TM Revelation.

Namun TM Chronicle mengulang hal yang sama di segi ending. Kejelasan nasib, menyangkut hidup-mati, salah seorang pemeran utama yang (lagi-lagi) dibiarkan mengambang di akhir cerita. Hal yang (lagi-lagi) 'memaksa' saya buat cepat-cepat ngebaca TM Discord, si buku ketiga. Kayaknya Shienny emang sengaja bikin ending menggantung melulu, nih :P

Setting TM dikembangkan lebih jauh lagi di TM Chronicle. Benua Ther Melian semakin di-explore di buku kedua ini, dengan adanya kunjungan ke kota-kota dan tempat-tempat lain yang memiliki nuansa berbeda dengan yang ada di buku pertama. Sayangnya numpang lewat doang karena rombongan Vrey diburu-buru waktu, ditambah trio Karth-Laruen-Eizen yang mengacau. Dan ngebaca TM serasa lagi mainin game Final Fantasy; apalagi pas di Templia Undina sama Templia Hamadryad. Sejarah terbentuknya Benua Ther Melian dan Kerajaan Lavanya pun turut berkontribusi dalam mematangkan setting novel ini. Dan juga elemen sosial-budaya ketiga ras yang diselipkan di berbagai adegan. High score for this.

Tapi skor tertinggi jatuh ke aspek karakter. Perkembangan karakter Aelwen berjalan ke arah yang tak terduga. Unsur percintaan absen di TM Revelation, tapi di buku ini mulai muncul benih-benih cinta di hati Vrey dan Leighton (yang untungnya nggak menye-menye kayak a-certain-vampire-novel). Valadin dan Laruen, dikarenakan ambisi dan dendam, pelan-pelan terjerumus ke dark side terminologi nyomot dari Star Wars.

Munculnya beberapa karakter baru juga membuat suasana TM makin segar. Pasangan Putri Ashca dan Desna, menurut saya loveable (mereka turut masuk ke jajaran karakter favorit saya di serial ini). Si putri Kerajaan Lavanya itu bersikap dewasa, berkepala dingin, anggun, tetapi jago alchemy dan beladiri. A though princess. Sementara Desna adalah pengawal Putri Ashca yang sangat setia. Saya suka chemistry mereka yang nggak diperlihatkan secara terang-terangan. Tapi perasaan cinta kepada satu sama lain terlihat jelas dari berbagai pernyataan dan tindakan mereka.

Dan mari beralih ke hal-hal yang lebih bersifat teknis. Untuk teknik penulisan, saya nggak bisa berkomentar banyak, karena dari TM Revelation memang udah oke. Sementara di sektor editing... Great improvement. Saya nggak menemukan adanya salah ketik lagi di TM Chronicle. Ekspresi para karakter di ilustrasi pembukaan bab juga mengalami peningkatan; raut muka mereka kelihatan lebih hidup.

And the conclusion is... TM Chronicle is way better (in every aspect) than TM Revelation. Keep up the good work, Shienny! I'm looking forward to bigger surprises from TM Discord.

8/10

3 comments:

  1. Kristy, 'Sementara Desna adalah pengawal Putri Desna yang sangat setia'?
    =D

    ReplyDelete
  2. Wkwkwkw, kacau banget salah ketiknya XD
    Thanks buat koreksinya, Mbak :)

    ReplyDelete
  3. Sebenarnya saya ga berniat ngasih hint, tapi karena saya senang banget ngeliat orang guling-guling penasaran. :)) :))

    lol
    Rotfl

    ReplyDelete