tag:blogger.com,1999:blog-52708409103596395312023-11-15T23:21:55.155-08:00Tenda MerahCelotehan (cenderung) random dan sedikit tulisan serius.Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-5270840910359639531.post-53718851014878846242013-01-20T22:04:00.002-08:002013-01-20T22:04:20.273-08:00Refleksi 2012Selama 2012 kemarin ada beberapa hal yang akan selalu saya ingat.<br />
<br />
Berhasil melewati masa-masa suntuk skripsi. Akhirnya saya ngerti apa yang membuat orang-orang takut akan momok bernama skripsi ini. Sebenarnya topik yang saya pilih itu berhubungan dengan hobi saya, yaitu pengaruh game RPG terhadap kosakata Bahasa Inggris. Tapi menyambung-nyambungkan aspek-aspek teoritis, bahkan ke hobi sekalipun, ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Sering sekali, saya malah eneg karena hal-hal yang mestinya simpel harus selalu dihubungkan dengan teori. Saya lama sekali stuck di bab 2 dan sempet mikir buat menelantarkan skripsi aja. Namun berkat kekuatan bulan (?) yang mendorong saya buat keep writing, akhirnya saya menyelesaikan skripsi dengan waktu yang bisa dibilang mepet banget sama deadline. Lalu sidang skripsi saya pun mendapat nilai A.<br />
<br />
Udah dinyatakan layak lulus, selanjutnya apa?<br />
<br />
Hunting kerjaan, tentunya. Celotehan saya soal petualangan nyari kerjaan bisa dibaca di <a href="http://tendamerah.blogspot.com/2012/09/hunting-kerjaan-petualangan_1030.html">sini</a>. Singkat cerita, akhirnya saya berlabuh ke Tokopedia. Kemudian setelah tiga bulan masa percobaan (Oktober-Desember), saya diangkat jadi karyawan tetap.<br />
<br />
2012 berakhir baik dengan lulusnya saya dari jenjang universitas dan debut kerja.<br />
<br />
Tapi... ada juga hal yang saya sesali. Selama 2012 itu saya bisa dibilang nggak ngapa-ngapain buat ngerjain proyek novel. Jadi dosa saya makin bertumpuk saja. Malah di tengah gunungan dosa itu, saya malah tiba-tiba dapet wangsit ide cerita baru pula. Yang lain blom selesai, mau nambah lagi. Haduh -_-<br />
<br />
Yah, tapi liat dari sisi bagusnya aja deh. Makin banyak dosa jadi cambuk buat memotivasi diri buat menulis dan terus menulis~<br />
<br />
Semoga 2013 akan menjadi tahun yang produktif ^o^Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5270840910359639531.post-7381468134853847522012-09-19T10:24:00.003-07:002013-01-10T02:13:54.666-08:00Area D - Inou Ryouiki<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: black; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-488" height="285" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2012/09/area-d-inou-ryouiki-1.jpg" title="Area D - Inou Ryouiki 1" width="400" /></span></div>
<br />
<span style="color: black;"></span>
Kemarin nggak sengaja nemu <strong>Area D - Inou Ryouiki</strong> di <em>status update</em> FBnya <strong>Mangafox</strong>. Tertarik <em>simply</em> karena gambar <em>preview</em> seperti yang terlihat di atas ini. <em>The art looks cool, right?</em> Sekedar info, <em>manga</em> ini adalah kolaborasi antara penulis Jepang (<strong>Kyoichi Nanatsuki</strong>) dan ilustrator Korea (<strong>Yang Kyung-il</strong>). Kalau menurut saya pribadi, sih, gambarnya lebih cenderung ke <em>Japanese style</em>. Jadi yang nggak terbiasa dengan <em>Korean style</em> (seperti saya, contohnya) tetap bisa menikmati <em>manga</em> ini.<br />
<br />
<span style="color: black;">Saya nggak akan banyak membeberkan tentang cerita Area D - Inou Ryouiki, karena ceritanya sendiri masih ada di tahap awal banget (baru terbit dua buku). Oke, jadi ini <em>teaser</em>-nya:</span><br />
<br />
<span style="color: black;">12 tahun yang lalu rasi bintang Scorpius mengalami <em>supernova</em>. Dan terjadilah fenomena aneh di mana sejumlah manusia mendadak menjadi semacam mutan dengan kekuatan supernatural (yang kemudian disebut dengan <strong><em>altered</em></strong>). Kini para <em>altered</em> dipandang sebagai ancaman keamanan oleh para manusia normal. Mereka semua akhirnya ditempatkan di sebuah tempat terisolasi (baca: penjara) bernama <strong>Area D</strong>.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Premisnya mirip <strong>Deadman Wonderland</strong>? <em>Well,</em> saya sendiri nggak akan serta-merta mencap AD sebagai jiplakannya DW. Masih terlalu dini untuk berkesimpulan seperti itu. Oke, jadi ini kesan pertama saya setelah ngebaca 19 bab awal:</span><br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<span style="color: black;">Para karakter yang dulunya adalah manusia normal, karena sebuah fenomena misterius, jadi memiliki kekuatan supernatural. Bedanya: DW kekuatan supernaturalnya sebatas dengan memanipulasi darah saja, sedangkan AD tipe kekuatannya bermacam-macam (kurang-lebih seperti <strong>X-Men</strong>).</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Penjara. Baik AD maupun DW sama-sama berlatar di sebuah penjara. Namun menurut saya penjara Area D agak lebih 'bersahabat' ketimbang <strong>Wonderland</strong>. Area D berbentuk sebuah pulau terpencil, dengan bagian dalam yang persis seperti sebuah kota, lengkap dengan restoran dan berbagai fasilitas umum (bandingkan dengan Wonderland yang benar-benar penjara tok dengan suasana yang <em>frustating</em> abis). Tapi baik di Area D maupun Wonderland ada para sipir penjara yang bisa mengeksekusi para tahanan kalau mereka melanggar aturan.<em><br /></em></span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2012/09/area-d-inou-ryouiki-2.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-487" height="216" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2012/09/area-d-inou-ryouiki-2.jpg" title="Area D - Inou Ryouiki 2" width="400" /></span></a></span></div>
<br />
<span style="color: black;">Ada beberapa karakter yang mengingatkan saya akan DW. <strong>Satoru Ida</strong> (AD) dan <strong>Ganta Igarashi</strong> (DW); keduanya sama-sama bernasib sial karena masuk penjara mengerikan, padahal mereka sendiri tidak punya salah apa-apa. <strong>Rio</strong> (AD) dan <strong>Shiro</strong> (DW); dua cewek misterius yang tiba-tiba muncul <em>out of nowhere</em> dan dalam keadaan <em>naked</em>. <strong>Kaito Yuuki</strong> (AD) dan <strong>Yoh Takami</strong> (DW); terlihat seperti orang yang biasa-biasa saja, tapi sebenarnya agak oportunis. <strong>Jiga</strong> (AD) dan <strong>Makina</strong> (DW); sipir penjara seksi nan sadis. Yah, walau menurut pendapat saya pribadi, orang tipe kayak Kaito-Yoh dan Jiga-Makina pasti ada aja sih di tempat sesuram penjara... Jadi saya nggak begitu mempersoalkan perihal <em>lineup</em> karakter yang mirip.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Dan bagi yang nggak tahan dengan adegan <em>super gory</em> di DW, tenang saja. Di AD (untuk sementara ini) tidak ada adegan kekerasan dengan kadar seekstrim DW. Standar <em>shonen manga</em> pada umumnya.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Oh, iya. Awalnya saya kira pemeran utamanya itu si Satoru (cowok berkacamata); soalnya dia yang paling pertama nongol di cerita, sih. Tapi saya salah. Ternyata Satoru lebih berperan sebagai <strong>Dr. Watson</strong> yang melihat aksi <strong>Sherlock Holmes</strong> (<strong>Jin</strong>, si cowok rambut gondrong). Dan saya juga mengira kalau Satoru adalah si adik dalam <em>flashback</em> 12 tahun lalu, tapi ternyata juga bukan >.<</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Biarpun premisnya mirip dengan DW, AD menawarkan rasa yang berbeda (<em>which is kinda refreshing</em>). Saya terutama suka dengan <em>setting</em> Area D yang seperti sebuah kota. Tidak sesuram Wonderland. Saya akan terus menanti <em>updates</em> bab-bab Area D yang berikutnya. Semoga ceritanya berkembang ke arah yang menarik; dan tentunya bisa segera lepas dari bayang-bayang Deadman Wonderland :D</span>Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5270840910359639531.post-20322703882140120092012-09-13T13:35:00.003-07:002013-01-21T00:47:25.586-08:00Hunting Kerjaan! Petualangan Pengangguran & Warga Ilegal, Part 1 Langsung End (Hopefully)<span style="color: black;">Skripsi: selesai. Sidang: selesai. Wisuda: jadwalnya belum keluar. Kontan, jadilah saya pengangguran. San saat ini saya bisa dibilang warga Jakarta ilegal karena masa berlaku KTPnya udah <em>expired</em> sejak 6 September kemarin (e-KTP kok nggak jadi-jadi sih ini? -_-).</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Jadi karena segala urusan studi udah selesai, selama dua hari ini saya ngacir ke Job Expo yang diadain sama Binus. Tujuannya, <em>of course</em> buat nyari kerjaan... dengan berbekal surat lamaran, CV, contoh tulisan yang semuanya berasal dari FFC (Final Fantasy Crystalesia), transkrip nilai, sama sertifikat kepanitiaan dan seminar.</span><br />
<br />
<span style="clear: right; color: black; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="alignright size-medium wp-image-462" height="300" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2012/09/job-expo-2012.jpg?w=226" title="Job Expo 2012" width="226" /></span><span style="color: black;">Meski empat tahun kuliah di Binus, jujur, saya nggak pernah dateng ke Job Expo. Jadi rada kagok juga saya, nggak tau cara registrasi dan ngajuin lamaran ke perusahaan-perusahaan yang ada di sana. Untungnya cara regis dan ngajuin lamarannya nggak ribet :D</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Sebelum sempet muter-muter area Job Expo, saya yang tadinya dateng sendirian ketemu sama Cicil alias Apeng, yang ternyata juga lagi nyari kerjaan bareng temennya, Nyit-Nyit. Terus pas makan siang, menyusul juga si Teta. Asik, jadi ada temen senasib ^o^</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Singkat cerita, saya ngajuin lamaran ke: Kompas Gramedia, Tokopedia, Femina Group, sama Metro TV.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Di Kompas Gramedia, saya ngelamar jadi reporter. Alasannya karena saya udah ada <em>basic</em> di situ selama jadi penulis berita di FFC, nulis berita ada tantangan dan keasikannya tersendiri, terus karena kantornya itu deket banget dari rumah (kayaknya cuma lima menit lebih kalau pake motor). Pas hari kedua Job Expo, saya juga agak minat juga penerjemah <em>freelance</em>. Jadilah saya nyambangin <em>booth</em> Kompas Gramedia buat ngelamar lagi. Tapi yang bikin saya agak was-was, pas mbak penjaga <em>booth</em>-nya nyari CV saya lagi, nggak ketemu-ketemu, OTL. Dan karena <em>booth</em> makin rame, saya bilang bakal balik lagi nanti. Tapi pas saya balik (abis dari ngurusin lamaran ke tempat lain), <em>booth</em>-nya udah tutup, orz. Kesimpulan: pasrahkan pada nasib dan <em>positive thinking</em> (siapa tau CV saya cuma nyelip doang).</span><br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<span style="color: black;">Lamaran saya yang kedua berlabuh ke Tokopedia. Jujur, saya nggak pernah kepikiran bakal ngelamar di toko <em>online</em> (target saya kerja di majalah). Tapi waktu ngeliat posisi <em>content editor: toys & hobbies,</em> dan salah satu syaratnya "mengakui diri dan bangga sebagai seorang <em>otaku,</em>" langsung berminatlah saya. Pikir saya, "Ini persyaratannya kok unik banget ya?" Lagian saya juga emang suka <em>anime-manga-game</em>. Kayaknya asik nih kalau kerja di bidang yang jadi hobi saya. Dan sama kayak Kompas Gramedia, lokasi kantornya yang deket rumah juga saya jadikan pertimbangan.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Yang ketiga, Metro TV. Saya juga nggak kepikiran sama sekali bakal ngelamar ke sini, soalnya ini kan TV, bukan majalah. Awalnya saya cuma nemenin Cicil, Nyit-Nyit, sama Teta yang ngelamar ke situ. Tapi, terus saya liat ada posisi jurnalis. Saya iseng-iseng nanya aja sama Aling yang kebetulan jadi penjaga <em>booth</em>-nya. Aling bilang, "Tes kamera dulu ya." Kaget pula saya. Dan karena saya nggak <em>fotogenic,</em> apalagi <em>videogenic,</em> saya nanya, "Ada yang kerjanya di belakang kamera, nggak?" Kata Aling ada staf produksi yang nulis berita di belakang layar. Saya pikir boleh juga dicoba. Dan, <em>again,</em> karena pertimbangan lokasi kantornya yang deket rumah.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Ada untungnya juga saya tinggal di kawasan Kebon Jeruk. Kompas Gramedia, Tokopedia, sama Metro TV kantornya di sana semua. Hoho.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Femina Group. Nggak mungkin saya ngelewatin kesempatan buat ngelamar di salah satu perusahaan media besar di Indonesia itu. Buat Femina Group, saya agak maruk juga ngelamarnya. Tiga posisi sekaligus yaitu editor, <em>multi-media journalist,</em> sama <em>interactive media editor</em>. Bukan asal tembak kok, hehe. Editor sama jurnalis kan emang udah lumayan familiar karena saya jadi penulis berita di FFC. Hari ini saya sama Teta nonton presentasi pengenalan Femina Group dan ikut psikotes. Setelah presentasi, saya pikir asik ya kalau kerja di sini. Cakupannya bukan melulu di majalah aja, tapi merambah ke radio sama TV juga. Bakal nambah banyak pengetahuan baru nih, kalau misalnya saya diterima kerja di sana. Cerita dikit soal psikotes: ada sesi yang disuruh ngegambar objek apa aja dari garis-garis yg disediakan di soal. Ada dua garis yang bentuknya kayak huruf T. Tebak saya gambar apa? Pedang. Ini kayaknya gara-gara saya kebanyakan main RPG, wkwkwkw.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Yak, jadi itulah petualangan kecil saya selama nyari kerjaan di Job Expo~</span>Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.com4Universitas Bina Nusantara, Jalan Anggrek Cakra, Jakarta 11530, Indonesia-6.244535 106.78360700000007-31.7665695 65.475013000000075 19.2774995 148.09220100000007tag:blogger.com,1999:blog-5270840910359639531.post-63045692904064893942012-07-05T13:48:00.003-07:002013-01-10T02:12:05.625-08:00Interview with King Awesome<span style="color: black;">Oke, udah lama banget sejak saya ngupdate ini blog (dasar malash saya -_-). Dan mumpung lagi mau ngelaporin hasil interpiu ini ke <a href="http://www.goodreads.com/group/show/63141-kastil-fantasi"><span style="color: black;"><strong>Kastil Fantasi</strong></span></a>, sekalian aja saya pajang di sini buat sedikit 'menghidupkan' blog gaje ini~</span><br />
<br />
<span style="clear: left; color: black; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-380" height="300" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2012/07/hailstorm.jpg?w=201" title="Hailstorm" width="201" /></span><span style="color: black;">Alkisah, <a href="http://www.goodreads.com/topic/list_book/14625124-hailstorm"><span style="color: black;"><strong>Hailstorm</strong></span></a> adalah novel terbaru dari jagad Vandaria Saga. Itu lho, cerita bersambung sama <em>trading card game</em> yang dibuat dan dipopulerkan sama majalah <em>game</em> Zigma. Dan mumpung novelnya masih <em>hot</em> karena baru launching bulan Juni kemarin, jadi saya wawancarai saja penulisnya... Fachrul R.U.N. atau lebih dikenal sebagai King Awesome, yang kebetulan adalah teman saya (jadi gampang ngontactnya hoho). Yak, langsung mulai aja~</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Fachrul: Hee, ada Anda.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Kristy: iyaa *gigit*</span><br />
<br />
<span style="color: black;">*diselingi pembicaraan ngalor-ngidul yang kurang pas untuk dibaca anak berusia di bawah 18 tahun, dan untuk kebaikan bersama lebih baik nggak usah ditampilkan sekalian*</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Dan jadilah *piip* itu XD</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Nah iya, make sense! =))</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: LOL, kacau! Btw... Jadi misi saya itu~ Interpiu penulis seperti yang tempo hari dilakukan Panda & Fred~</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Heee, jadi situ yang kebagian interview. Bisa sih.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Okela kalau begitu~ Langsung aja yak *interpiu mode: on* </span><span style="color: black;">Halo, Fachrul. Pertama-tama, congrats nih atas terbitnya novel perdana ini. Gimana nih perasaannya udah berhasil menelurkan sebuah novel utuh?</span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class="size-full wp-image-382" height="230" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2012/07/king-awesome-at-hailstorm-launching.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="King Awesome at Hailstorm Launching" width="169" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;"> </span><span style="color: black; font-size: small; text-align: start;">Di launching Hailstorm, Gramedia Matraman.</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="color: black;">F: Rasanya? Awesome, of course. Dari SMP mengimpikan bisa ada buku dengan nama Fachrul R.U.N. di sampul akhirnya terwujud.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Udah mulai menulis dari SMP? Dulu ceritanya gimana bisa masuk ke dunia kepenulisan?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Pertama kali saya menulis itu SD kelas satu dibelikan bokap komputer Windows 94 (Windows 3.11 bajakan). Setelah main gamesnya sebentar, ngebuka Microsoft Word, iseng mencurahkan imajinasi soal game-game SEGA punya saya waktu itu.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Ooh, jadi awalnya dari fanfic dulu….</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Iya, fanfic game SEGA. Shinobi, Bare Knuckle, Mortal Kombat… Perlahan bergeser ke genre horror karena Catatan Anya dari tabloid Fantasi yang baru dibelikan di kelas 6.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Oh, iya. Dari yang saya liat, dua cerpen yang di Fantasy Fiesta 2010-11 bergenre horor. Begitu pula dengan Hailstorm yang mengarah ke sana. Kok suka banget nulis horor?</span><br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<span style="color: black;">F: Seperti saya bilang sebelumnya, ketertarikan saya soal horror itu terpicu dari rubrik Catatan Anya di tabloid Fantasi. Bagi anak TK-SD, cerita-cerita yang disajikan di sana bisa terasa benar-benar menakutkan, termasuk bagi saya. Tapi herannya saya malah ketagihan buat terus membaca, sampai akhirnya itu jadi rubrik favorit saya.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Lho, alih-alih trauma malah jadi suka XD</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Yep XD Awalnya takut, tapi lama-lama jadi suka. Dan akhirnya tercebur jadi fans horror, terutama setelah membaca Goosebumps. Baru kemudian waktu remaja beralih ke yang lebih berat seperti buatan Poe, Lovecraft.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Ah, jadi Poe dan Lovecraft bisa dibilang sedikit-banyak jadi inspirasi waktu menggarap cerita-cerita horor ya.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Benar sekali. Juga creepypasta dari internet.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Creepypasta? Sounds yummy.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Itu, cerita-cerita horror yang bisa diketemukan di internet. Contoh-contohnya bisa dibaca di <a href="http://creepypasta.wikia.com/wiki/Creepypasta_Wiki"><span style="color: black;"><strong>sini</strong></span></a>.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Sial, sekalinya buka saya langsung ngeliat foto penampakan siluet cewek. Haduh, ganti topik deh. Jadi~ Kita beralih ke Hailstorm saja. Bagi-bagi dikit dong tentang apa yang diceritakan di novel Hailstorm ini.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Novel Hailstorm ini menceritakan tentang perjalanan sekelompok pejuang untuk mengarungi keganasan alam Reigner, "rumah" Deimos di semesta Vandaria. Jadi yaaa... Keluarga Hailstorm, yang namanya ada di judul itu, menemukan cara untuk mengakses Reigner. Mereka ini mendambakan kekuatan yang luar biasa, agar dapat mengimbangi Nirvana - negeri para frameless. Sekedar memastikan bahwa bila para frameless ingin menjajah manusia lagi, maka manusia dapat melawan. Dan mereka menganggap akses ke Reigner ini sebagai cara untuk mendapatkan kekuatan itu. Asalkan ada manusia yang dapat melalui ujiannya Amurdad. Now, there you have it :3</span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class="size-full wp-image-385" height="184" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2012/07/reigner.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Reigner" width="325" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Reigner, alam para Deimos. Bisa dilihat sosok-sosok yang disate bak korban rezim Vlad Tepes. Ada yang mau nyoba piknik ke sana?</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<span style="color: black;">K: Premisnya menarik, nih. Biasanya para protagonis dapat kekuatan dari entitas suci, tapi di sini mereka malah nyari kekuatan dari iblis^^</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Sebagai King Awesome, saya memang suka cari yang beda-beda.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: LOL. Dan ngomong-ngomong soal nggak biasa... Ini pun juga nggak biasa. Waktu penulis novel fantasi lokal biasanya cenderung memakai pemeran utama remaja, Anda memilih janda beranak satu yang berumur 30 tahunan. Pertanyaan yang terlintas habis saya baca salah satu review di GR</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Itu karena saya ingin menampilkan kesan mengenai penderitaan seorang veteran. Dia (Lavinia) sudah melalui satu pertempuran traumatis dan akhirnya dipaksa untuk mengalaminya kembali dalam misinya. Anak dan adiknya diculik agar dia bisa bersedia dikirim ke Reigner.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Oh ya, ngomong-ngomong soal karakter... Siapa aja karakter favoritnya di Hailstorm?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Semua karakter perempuan yang ada di buku, of course. Juga Amurdad, sang Deimos Lord.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Lho, yang laki (kesampingkan “Amy” Amurdad) nggak ada?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Kalau laki-laki, mungkin Arius Hailstorm. Tapi tadi kan ditanya siapa karakter yang favorit, maka karena itu: semua karakter perempuan di bukunya #penulissemenamena</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Wkwkwkww. Yang disuka dari karakter-karakter perempuan itu apa?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Untuk Lavinia saya menyukai boobs silikonnya yang sangat besar (eh, lupakan itu).</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Hah o.O</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Setelah saya menyajikannya di bukunya, saya merasa berhasil menyajikan mereka sebagaimana yang saya inginkan. Seperti Lavinia yang cenderung dingin, Merryweather yang ceria dalam segala situasi.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Saya juga suka si cuaca gembira (Merryweather) *padahal nggak ditanya*</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Jadi, ya... Rasanya tidak adil bagi saya kalau saya menunjuk satu saja dari kumpulan ini untuk dianggap favorit. Saya menyukai semuanya *bantuin tendang interviewer*</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Kalau ditendang, interviewnya berhenti di tengah jalan, lho~</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Lalu ada masalah apa dengan karakter cowoknya? Saya juga menyukai mereka, tapi mereka tidak cantik. karena itu posisi mereka di daftar lebih rendah =3=</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: LOL! Ngomong-ngomong, yang ngegambar ilustrasi di Hailstorm siapa?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Yang menggambar kover dan ilustrasi dalam Hailstorm itu Val Weyland dari Studio ATAMA.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Hasil jadi ilustrasi-ilustrasi di novel ini sesuai bayangan waktu pertama kali membuat karakter-karakternya nggak?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Sebagian besar, yeah. Terutama ilustrasi kedua sebelum akhir. Itu gambarnya benar-benar diangkat langsung dari imajinasi saya. Untuk karakter, jujur, waktu saya merancang novelnya, saya tidak punya gambaran pasti mengenai sosok mereka. Tapi saya senang melihat wujud yang dihasilkan.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Ngomong-ngomong, adegan favorit di Hailstorm apa?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Howah, sulit menjawabnya. Karena semua adegan favorit saya itu tergolong spoiler</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Waduh… Nah, Hailstorm ini kan salah satu bagian dari Vandaria Saga. Apa ceritanya sudah diset dari pihak VS, atau Anda mengajukan ide ke pihak sana?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Nah, ini. Saya mengajukan konsepnya ke pihak Vandaria setelah mereka memberi saya kesempatan sesudah lomba cerpen. Waktu itu sebenarnya saya pesimis juga, karena saya toh bukan lima besar. Bukan karya favorit pembaca juga. Tapi, eh, ternyata diterbitkan juga XD</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Ooh, that's good^^ Hmm, jadi pihak kreator VS berlaku sebagai pembimbing aja ya? Pernah kejadian ceritanya bentrok dengan dunia Vandaria yang sudah dibentuk, nggak?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Ceritanya bentrok dengan dunia Vandaria sih... Pernah sehabis ceritanya tamat, diminta untuk lebih menyesuaikan beberapa detil mengenai alam Reigner dengan visinya Loremaster. Tapi itu hanya membutuhkan sedikit editing di sini dan penambahan deskripsi di sana. Jadi tak terlalu bermasalah.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Ah, masalah yg sering terjadi kalau ceritanya beda pengarang XD Oh, iya. Denger-denger, Anda nulis Hailstorm ini dalam tempo 20 harian aja.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: 23 hari untuk first draft.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Awesome o.O Kecepetan menulis Anda dari dulu memang mengerikan^^ Nulisnya nggak capek, cepet-cepet begitu?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Oh, capek tentu. Tapi, untuk apa lambat-lambat? Saya toh punya waktu. Dan saya sudah punya outline jelas mengenai apa yang harus ditulis jadi saya maju terus saja sampai akhirnya mencapai titik tamat.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Sip. Patut ditiru penulis-penulis lain! …termasuk saya (malah curcol). Oke, bagi yang udah baca Hailstorm sampai tamat, pasti udah nangkep petunjuk kalau novel ini bakal ada lanjutannya. Sekuelnya udah mulai digarapkah?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Maybe yes, maybe no. Yang jelas, kalau memang ada sekuel resmi, akan saya beritahukan.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Misterius sekali Anda ini... Jangan-jangan bulan depan langsung keluar sekuelnya di toko buku @_@</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Kalau saya tega, bisa saja. Tapi saya rasa saya akan membiarkan orang-orang untuk membeli Hailstorm dulu.</span><br />
<span style="color: black;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class="size-medium wp-image-383" height="300" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2012/07/ifwl.jpg?w=212" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="IFWL" width="212" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Ilustrasi proyek IFWL</span></td></tr>
</tbody></table>
K: Diluar VS, lagi nulis novel lain lagi, nggak?<br />
<br />
<span style="color: black;">F: Sebenarnya saya punya proyek yang saya namakan IFWL Series. Tapi saya tidak bisa melanjutkannya dulu. Selain itu paling saya hanya menulis fan fiction.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Bole dong kasih teasernya *siapa tahu ada editor yg liat, terus ditarik buat diterbitin*</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: IFWL Series ini terdiri dari dua bagian. Yang intinya mengisahkan soal pegulat wanita bernama Katarina "Lilith" Sarkova dan bertahan di dalam kancah gulat wanita Amerika.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Uhuy, lagi-lagi temanya unik (I like that side of you). Moga-moga nanti novel yang ini juga segera terbit menyusul Hailstorm ya.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Yaa, semoga begitu.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Dengan Hailstorm dan IFWL yang belum dilanjutin, lagi sibuk apa aja nih?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Sedang sibuk mempromosikan Hailstorm, main game, dan merancang proyek rahasia.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Main game. Gudang inspirasi cerita, itu~</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Benar sekali.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Bagian cerita Hailstorm ada yang terinspirasi dari sana?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Game, ya? Inspirasi untuk cerita Hailstorm sebenarnya kebanyakan berasal dari buku Paradise Lost, serta graphic novel Lucifer, Sandman, dan Constantine. Tapi game yang memiliki influence ke Hailstorm juga ada. Shin Megami Tensei: Nocturne, Elder Scrolls series, Planescape Torment, dan Fallout.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Terus~ Proyek rahasia ini apakah novel lagi, atau something else?</span><br />
<br />
F: Tentu saja novel lagi. Dan bukannya senjata rahasia pemusnah manusia atau proyek kemukjizatan King Awesome.<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
<div style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;">
<img alt="" class="size-medium wp-image-384" height="300" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2012/07/king-awesome-da-julius-caesar.jpg?w=233" title="King Awesome da Julius Caesar" width="233" /></div>
</div>
K: LOL, apalah itu! Kok saya jadi inget ilustrasi diri Anda yang pakai mahkota ala Julius Caesar… Oke, sebagai penutup sesi interview ini… Ada pesan-pesan buat para penulis fantasi di Indonesia?<br />
<br />
<span style="color: black;">F: Woah, pesan ya. Hmmm... Dunno. Nampaknya tidak ada #waduh</span><br />
<br />
<span style="color: black;">K: Bagaimana raja ini~~ *gigit*</span><br />
<br />
<span style="color: black;">F: Yang jelas yaaa, menulis itu proses panjang. Nggak peduli kamu menulis apa, fantasi atau bukan. Yang diperlukan untuk sukses salah satunya adalah... sabar, Toh saya butuh belasan tahun sampai akhirnya bisa ngerilis novel solo. Cerita kamu dapat kritik pedes? Sabar. Resapi yang berguna, then move on.</span>Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5270840910359639531.post-45310413991791725752012-04-12T08:03:00.003-07:002013-01-08T20:42:59.349-08:00Ngomong-ngomong Soal Fantasy Fiesta...<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/jUY2iTs3JWI?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />
Monggo intip-intip (lebih bagus sih kalau nonton sampai habis) <em>trailer</em> buku <strong>Fantasy Fiesta 2011: Antologi Cerita Fantasi Terbaik 2011</strong> yang baru di-<em>upload</em> dua hari lalu di KamuTabung alias YouTube ini~ Tapi karena durasi terbatas, yang eksis di sini cuma cerpen juara satu sampai lima, deh XD Sayang, cerpen saya, Selamat Datang di Wonderland, nggak kebagian jam tayang, wkwkwkw...<br />
<br />
<span style="color: black;">Trailer-nya sendiri dibuat oleh Perseonn Balthasaar, adiknya Luz Balthasaar (juara dua FanFest 2011). Ilustrasi oleh Imaginary Friends Studio. Sedangkan BGM-nya diaransemen Ulung Siberuang. Kombinasi yang melahirkan <em>trailer</em> yang cukup epik ini :D</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Oh iya. Dan saya baru tahu kalau ternyata ada <em>trailer</em> FanFest 2010 juga!^^ Cekidot di bawah:</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/-iYI1IeTlRQ?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />
Udah tahun 2012, kok masih ngomongin FanFest 2011 sama 2010? Eits, tunggu dulu... FanFest 2012 udah dimulai, lho! Ayo buruan ngeracik cerita fantasimu sebelum lewat tanggal <em>deadline</em>-nya, yang jatuh pada 15 Juni 2012. Mari berpesta lagi, kawan-kawan!^^ Untuk keterangan lengkap soal lombanya, ayo klik logo kucing di bawah~<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://kastilfantasi.com/2012/04/pengumuman-fantasy-fiesta-2012-dimulai/"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-354" height="214" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2012/04/ff2012-resize2.png" title="FF2012 resize2" width="520" /></a></div>
<br />
P.S. Sebenarnya saya sendiri belum ada ide mau nulis apa... Sebenarnya ada, sih. Tapi kayaknya ide yang itu masih kurang 'wah' aja buat diikutsertakan ke FanFest 2012... Dan cerpen yang saya tulis buat lomba di tempat tetangga pun juga belum selesai. Mungkin akhirnya bakal ngebut (lagi) di hari-hari menjelang <em>deadline</em> kali, ya. Kebiasaan buruk dari dulu; semangat baru berkobar-kobar kalau waktu udah mepet.Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5270840910359639531.post-76959634384751160442012-02-28T06:26:00.003-08:002013-01-10T02:13:07.345-08:00Ther Melian #2: Chronicle<span style="clear: right; color: black; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="alignright size-medium wp-image-332" height="400" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2012/02/ther_melian__chronicle_cover_by_shiennyms-d3jmxzi.jpg?w=190" title="ther_melian__chronicle_cover_by_shiennyms-d3jmxzi" width="253" /></span><span style="color: black;"><strong>Ther Melian: Chronicle</strong></span><br />
<span style="color: black;"> Pengarang: Shienny M.S.</span><br />
<span style="color: black;"> Penerbit: Elex Media Komputindo</span><br />
<span style="color: black;"> Tahun Terbit: 2011</span><br />
<span style="color: black;"> Jumlah Halaman: 520</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Okeee... Nggak biasanya saya sengebet ini buat baca lanjutan sebuah novel. Malah, seringnya nge-<em>drop</em> baca novel tanpa alasan yang jelas. Tetapi semua berubah ketika serbuan <em>hint</em> (nyerempet) <em>spoiler</em> dari Shienny, Oyabun, Bu Tabib, dan Mbak Dian menyerang... <em>Hint</em> yang menyangkut karakter favorit saya di TM, yang tentunya membuat saya penasaran luar binasa (selipan huruf 'n' itu saya sengaja; bukan salah ketik :P). Hal yang berujung ke ngebeli TM <strong>Chronicle</strong> sama <strong>Discord</strong> sekaligus, dan ngebaca si buku kedua sampai selesai, hari itu juga. <em>The power of curiousity is really, really scary...</em></span><br />
<br />
<span style="color: black;">Cerita TM Chronicle benar-benar langsung melanjutkan <em>ending</em> menggantung yang disajikan oleh buku prekuelnya. <strong>Vrey</strong> sebagai pemeran utama (tentu saja) lolos dari maut. Tapi sayangnya rombongan Vrey masih belum bisa bernapas lega, lantaran mereka masih diburu oleh <strong>Karth</strong> dan <strong>Laruen</strong>. Dalam keadaan babak belur karena pertarungan sebelumnya, mereka pergi sejauh mungkin dari jangkauan para pengejar.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Di tengah Vrey yang galau memikirkan <strong>Valadin</strong>, tiba-tiba <strong>Rion</strong> mengungkap sebuah rahasia besar menyangkut <strong>Aelwen</strong> padanya. <em>Shock</em> akan hal itu, Vrey akhirnya melabrak Aelwen; yang membuat hubungan mereka memburuk. <del>Pasangan suami-istri Vrey-Aelwen pun bubar jalan sudah.</del></span><br />
<br />
<span style="color: black;">Lalu muncullah <strong>Leighton</strong>, pangeran dari <strong>Kerajaan Granville—</strong>yang karena suatu dan berbagai hal—kabur dari istana. Dasar pemburu hadiah oportunis; Rion pun memaksa Leighton untuk membawa rombongannya ke Granville. Sambil menyelam minum air; pertama demi melaporkan perbuatan Valadin ke raja Granville dan para tetua <strong>Elvar</strong>, dan yang kedua demi mendapat uang karena telah mengembalikan sang pangeran ke istana.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Namun rombongan Vrey lagi-lagi harus berurusan dengan Karth, Laruen, dan <strong>Eizen</strong> saat mereka singgah di <strong>Kerajaan Lavanya</strong>. Ternyata para rekan Valadin itu mengincar <strong>Templia Undina</strong> yang tersembunyi di bawah istana kerajaan tersebut. Para warga Lavanya, bahkan seorang anggota keluarga kerajaan—<strong>Putri Ashca</strong>—pun ikut terseret dalam masalah.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Cerita TM di buku kedua ini berkembang ke arah yang menarik.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Ada kejutan-kejutan tak terduga yang menyangkut latar belakang para karakter utama. Ini menjadi salah satu poin plus di segi cerita. Salah satu kejutannya mungkin udah bisa diduga (si 'ini' sama 'itu' ternyata ada hubungan...). Sementara yang satu lagi... <em>Well,</em> saya nggak bakal mungkin bisa memprediksinya kalau nggak teringat akan <em>hint</em> yang pernah dikasih Oyabun. Tentang siapa?</span><br />
<span style="color: black;"><br /></span>
<a name='more'></a><br />
...Aelwen.<br />
<br />
<span style="color: black;">Ada pula plot <em>yesterday's enemy is today's friend</em> (yang ujung-ujungnya, besok jadi musuh lagi). Lalu pertemuan dengan seseorang dari masa lalu (tapi kok dia tiba-tiba dimunculin di situ? Momennya agak... maksa?). Dan nggak lama setelahnya, pengkhianatan.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Konflik besar yang mungkin akan terjadi di klimaks serial TM, mulai dibuka tabirnya di bab-bab akhir TM Chronicle. Sesuatu tentang peradaban masa lampau dan kaitannya dengan kekuatan <strong>Aether</strong> yang dikumpulkan oleh Valadin.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Dari segi penataan alur, TM Chronicle juga unggul dibanding prekuelnya. Kalau alur TM Revelation terbilang lambat (dan cenderung agak membosankan di titik-titik tertentu), Chronicle justru sebaliknya. Bukan berarti ngebut kayak <em>roller coaster,</em> sih. Tapi lebih karena kepadatan plotnya. Di sini lebih banyak konflik (baik yang berskala besar maupun kecil) dan adegan <em>action</em> yang diselipkan di tengah-tengah cerita dibanding TM Revelation.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Namun TM Chronicle mengulang hal yang sama di segi <em>ending</em>. Kejelasan nasib, menyangkut hidup-mati, salah seorang pemeran utama yang (lagi-lagi) dibiarkan mengambang di akhir cerita. Hal yang (lagi-lagi) 'memaksa' saya buat cepat-cepat ngebaca TM Discord, si buku ketiga. Kayaknya Shienny emang sengaja bikin ending menggantung melulu, nih :P</span><br />
<br />
<span style="color: black;"><em>Setting</em> TM dikembangkan lebih jauh lagi di TM Chronicle. Benua <strong>Ther Melian</strong> semakin di-<em>explore</em> di buku kedua ini, dengan adanya kunjungan ke kota-kota dan tempat-tempat lain yang memiliki nuansa berbeda dengan yang ada di buku pertama. <del>Sayangnya numpang lewat doang karena rombongan Vrey diburu-buru waktu, ditambah trio Karth-Laruen-Eizen yang mengacau</del>. Dan ngebaca TM serasa lagi mainin <em>game</em> <strong>Final Fantasy</strong>; apalagi pas di Templia Undina sama <strong>Templia Hamadryad</strong>. Sejarah terbentuknya Benua Ther Melian dan Kerajaan Lavanya pun turut berkontribusi dalam mematangkan <em>setting</em> novel ini. Dan juga elemen sosial-budaya ketiga ras yang diselipkan di berbagai adegan. <em>High score for this</em>.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Tapi skor tertinggi jatuh ke aspek karakter. Perkembangan karakter Aelwen berjalan ke arah yang tak terduga. Unsur percintaan absen di TM Revelation, tapi di buku ini mulai muncul benih-benih cinta di hati Vrey dan Leighton (yang untungnya nggak menye-menye kayak <em>a-certain-vampire-novel</em>). Valadin dan Laruen, dikarenakan ambisi dan dendam, pelan-pelan terjerumus ke <em>dark side</em> <del>terminologi nyomot dari <strong>Star Wars</strong></del>.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Munculnya beberapa karakter baru juga membuat suasana TM makin segar. Pasangan Putri Ashca dan <strong>Desna</strong>, menurut saya loveable (mereka turut masuk ke jajaran karakter favorit saya di serial ini). Si putri Kerajaan Lavanya itu bersikap dewasa, berkepala dingin, anggun, tetapi jago <em>alchemy</em> dan beladiri. <em>A though princess</em>. Sementara Desna adalah pengawal Putri Ashca yang sangat setia. Saya suka <em>chemistry</em> mereka yang nggak diperlihatkan secara terang-terangan. Tapi perasaan cinta kepada satu sama lain terlihat jelas dari berbagai pernyataan dan tindakan mereka.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Dan mari beralih ke hal-hal yang lebih bersifat teknis. Untuk teknik penulisan, saya nggak bisa berkomentar banyak, karena dari TM Revelation memang udah oke. Sementara di sektor <em>editing</em>... <em>Great improvement</em>. Saya nggak menemukan adanya salah ketik lagi di TM Chronicle. Ekspresi para karakter di ilustrasi pembukaan bab juga mengalami peningkatan; raut muka mereka kelihatan lebih hidup.</span><br />
<br />
<span style="color: black;"><em>And the conclusion is... TM Chronicle is way better (in every aspect) than TM Revelation. Keep up the good work, Shienny! I'm looking forward to bigger surprises from TM Discord.</em></span><br />
<h1 style="text-align: right;">
<span style="color: black;"><strong>8/10</strong></span></h1>
Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5270840910359639531.post-60425863677957936862012-02-25T14:54:00.003-08:002013-01-10T02:07:11.007-08:00Ther Melian #1: Revelation<span style="clear: right; color: black; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="alignright size-medium wp-image-311" height="400" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2012/02/ther_melian__revelation_cover_by_shiennyms-d3e9xh1.jpg?w=189" title="ther_melian__revelation_cover_by_shiennyms-d3e9xh1" width="252" /></span><span style="color: black;"><strong>Ther Melian: Revelation</strong></span><br />
<span style="color: black;"> Pengarang: Shienny M.S.</span><br />
<span style="color: black;"> Penerbit: Elex Media Komputindo</span><br />
<span style="color: black;"> Tahun Terbit: 2010</span><br />
<span style="color: black;"> Jumlah Halaman: 448</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Pertama-tama, <strong>Ther Melian</strong> itu apa sih? Nama <strong>Elex Media Komputindo</strong> sepertinya udah identik dengan penerbit <em>manga</em> alias komik, tapi Ther Melian ini adalah novel. Lalu kalau kamu menemukan novel ini di toko buku, waktu melihat <em>cover</em> yang berasa novel terjemahan banget, mungkin kamu bakal menyangka ini bukan novel lokal. Tapi kalau beralih ke nama pengarangnya... <strong>Shienny M.S.</strong> That's an Indonesian name :D Yap, TM adalah novel fantasi karangan penulis Indonesia. Sekedar info, dulunya Shienny aktif sebagai komikus dengan nama pena <strong>Calista</strong>. Mungkin kamu pernah liat atau bahkan baca beberapa komik karyanya seperti <strong>Past Promise</strong>, <strong>White Castle</strong>, <strong>Le Ciel</strong>, dan lain-lain.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Saya pernah membaca semua komik karya Shienny (tapi sayang, Past Promise saya ilang entah ke mana, nih). Sedikit banyak, saya jadi penasaran juga, gimana kiprah Shienny yang beralih dari komik ke novel. Karena membuat komik nggak sama dengan membuat novel.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Gimana hasilnya? Langsung ke <em>review</em>-nya aja.</span><br />
<br />
<span style="color: black;"><strong>Vrey</strong> adalah seorang pencuri berdarah <strong>Vier-Elv</strong> (manusia separuh elf). Sehari-harinya, dia bersama komplotan <strong>Kucing Liar</strong> mencari nafkah dengan cara yang jauh dari kata halal. Menerobos hutan para <strong>Elvar</strong> (sebutan untuk elf di dunia TM), membunuhi makhluk-makhluk suci yang dilindungi, lalu menjual berbagai bagian tubuh para korban ke pasar gelap. Diam-diam, perempuan ini mengumpulkan sayap <strong>Nymph</strong> untuk dibuat menjadi <strong>Jubah Nymph</strong>... pakaian pelindung yang konon katanya seringan bulu, tetapi memiliki ketahanan setara dengan baja. Dari sanalah, Vrey serta temannya <strong>Aelwen</strong>, memutuskan untuk mengembara demi menyelesaikan jubah tersebut.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Di lain tempat, ada pula <strong>Valadin</strong>. Saat ini, keberadaan Elvar di dunia seakan terpinggirkan oleh karena dominasi para manusia. Ras pendatang yang menggeser kedudukan Elvar di benua Ther Melian, dengan segala keserakahan mereka yang merusak alam. Sebagai seorang ksatria Elvar, dia merasa bahwa selama ini para tetua rasnya bersikap terlalu lembek, sehingga manusia bisa berbuat sesuka mereka kepada alam, yang berujung pada terpinggirkannya ras Elvar. Lantaran tiada tetua Elvar yang menghiraukan ambisinya untuk mengukuhkan kembali posisi Elvar di Ther Melian, Valadin pun akhirnya memutuskan untuk mengembalikan kejayaan bangsa Elvar dengan caranya sendiri.</span><br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<span style="color: black;">Cerita TM nggak ngejelimet. Terfokus pada dua orang yang berlatar belakang sangat berbeda: Vrey dan Valadin. Dari premis tentang dua orang yang memulai perjalanan dengan <em>starting point</em> berbeda, bisa ditebak kalau akhirnya mereka akan bertemu di titik klimaks novel. Tapi apa yang bakal terjadi setelah mereka bertemu? Yah, kalau itu sih, silakan baca novelnya sendiri aja^^</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Menurut saya sejauh ini cerita TM masih biasa saja. Adegan seru, ada. Konflik yang mengaduk-aduk emosi pembaca, belum. Malah, buku pertama ini baru mulai menggiring pembaca menuju ke konflik sebenarnya. Belum kelihatan jelas, seperti apa konflik besar yang bakal terjadi nantinya. Tapi karena premisnya ambisi Valadin untuk mengembalikan kejayaan Elvar, sementara manusia juga pasti nggak rela kehilangan tanah dan sumber daya alam yang udah mereka kuasai... Prediksi saya, ujung-ujungnya perang besar antar kedua ras itu.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Plot buku ini berjalan dengan agak lambat. Hal yang kadang membuat saya menemui titik jenuh, karena adanya beberapa bab yang beruturut-turut menceritakan nuansa santai; tanpa adanya konflik maupun adegan <em>action</em> yang bikin greget.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Saya bingung mau menyebut ini sebagai kelebihan atau justru kelemahan TM Revelation. Ending buku ini menggantung. Nggak diketahui gimana nasib Vrey di akhir buku ini; kecuali kalau saya ngebaca <strong>TM Chronicle</strong>, buku kedua. Di satu sisi, bikin penasaran (dan pengen cepet-cepet baca buku keduanya). Tapi di sisi lain, kok berasa nanggung banget ya <em>ending</em>-nya.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Dari cerita, mari beralih ke karakter.</span><br />
<br />
<span style="color: black;"><em>Lineup</em> karakter yang ditampilkan di buku pertama TM ini beragam dan cukup <em>likeable</em>. Bicara soal kontras; ada Vrey yang licik dan <strong>Laruen</strong> yang meski sama-sama Vier-Elv, tetapi tumbuh di lingkungan sangat berbeda (Vrey di tengah komplotan pencuri, sementara Laruen melindungi hutan Elvar dari para tangan nakal). Valadin dan <strong>Eizen</strong>, biarpun bersekutu, mereka menjalankan misi dengan cara yang sama sekali berbeda—Valadin melakukan segala sesuatu (bahkan saat membunuh sekalipun) dengan cara terhormat, sementara Eizen cenderung haus darah dan egois. Aelwen dan <strong>Ellanese</strong> mewakili sisi wanita berpenampilan anggun, tapi (lagi-lagi) memiliki perbedaan yang jelas—kalau Aelwen baik hati, tidak sombong, (saya nggak tahu apa dia rajin menabung atau nggak); Ellanese adalah seorang yang angkuh.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Biarpun di perbandingan tiga pasang karakter ini, mereka terlihat seperti hitam vs putih, sebenarnya tidak juga. Vrey, Eizen, dan Ellanese—yang dari perbandingan di atas kelihatan sebagai <em>the bad guys—</em>sebenarnya mereka juga punya sifat baiknya masing-masing. Begitu pula dengan Valadin, Aelwen, dan Laruen; tidak selalu telihat putih bersih. <em>The bottom line is: most of the characters are gray; no black nor white</em>.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Oh ya, sejauh ini karakter favorit saya si Aelwen. (...dan jarang-jarang saya sukanya sama karakter tipe 'alim' gini; biasa yang <em>badass</em> atau <em>cool</em>).</span><br />
<br />
<span style="color: black;"><em>Next,</em> elemen yang nggak kalah pentingnya dengan cerita dan karakter. Penulisan.</span><br />
<br />
<span style="color: black;"><em>Well written</em>. Bukan dalam konteks penggunaan kata yang berbunga-bunga atau 'sastra banget' seperti halnya <strong>Shakespeare</strong>. Kata-kata yang digunakan di TM malah umum (nggak usah bolak-balik <strong>KBBI</strong> waktu baca novel ini). Struktur kalimatnya nggak ngejelimet. Paragraf narasi dan deskripsinya juga mengalir dengan lancar. Walau saya suka geregetan sendiri pas ngebaca banyak kalimat bertanda baca koma, yang mestinya bisa diganti pakai tanda titik (saking mengalirnya). </span><br />
<br />
<span style="color: black;">Hal yang cukup menganggu ada di bagian <em>editing</em>. Saya menemukan banyak hal yang luput dari mata editor. Misalnya: nama 'Laruen' jadi 'Lauren', kata (bahkan frase) yang terulang sampai dua kali, dan beberapa kesalahan ketik lainnya. Semoga bisa diperbaiki kalau buku ini dicetak ulang :)</span><br />
<br />
<span style="color: black;"><em>As for setting, I'd say well done</em>. <em>World building</em> di TM direncanakan dengan matang; yang bisa dilihat dari adanya sejarah dunia antara manusia-Elvar-Draeg, pengklasifikasian Elvar berdasakan <em>role</em> atau klan, adanya penjelasan tentang teknologi kapal udara (walau saya belum ngeh banget sama asal-usul teknologi machina di sini), dan lain-lain. Hal yang didukung dengan rangkaian paragraf deskripsi yang menggambarkan berbagai lokasi di buku ini dengan cukup jelas. Lalu ada pula gambar peta yang membantu pembaca mengetahui posisi geografis setiap tempat.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Namun perihal <em>setting,</em> ada satu terminologi yang mengganjal pikiran saya waktu ngebaca TM: komodo. Begitu liat kata 'komodo', pikiran saya langsung melayang ke hewan endemik Indonesia yang tahun lalu sempat dikampanyekan dengan jor-joran karena pemilihan <strong>7 Wonders</strong> itu (dan gimana bentuk makhluknya, pasti udah familiar kan). Di TM, komodo digunakan sebagai hewan tunggangan dan bisa berlari dengan cepat. Saya sempat bingung sendiri; dengan badan komodo Indonesia yang bantet itu, gimana cara orang nunggangin dia? Dan komodo berkaki pendek, sehingga dia nggak bisa berlari terlalu cepat (hanya sekitar 20 km/jam).</span><br />
<br />
<span style="clear: left; color: black; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-317" height="172" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2012/02/thermelian__long_journey_by_shiennyms.jpg?w=300" title="TherMelian__long_journey_by_shiennyms" width="320" /></span><span style="color: black;">Kebingungan saya baru terjawab di bab delapan, di mana pada awal bab itu ada ilustrasi komodo versi TM. Gambar yang saya pakai ini nggak ada di novelnya (saya ambil dari <strong>DeviantArt</strong>-nya Shienny). Ternyata wujud komodo versi TM beda jauh dengan komodo versi Indonesia. Komodo di sini lebih terlihat seperti dinosaurus (yah, walau mereka sama-sama reptil sih). Setelah ngeliat wujud komodo versi TM yang sebenarnya, saya akhirnya baru memaklumi kenapa komodo bisa dijadikan sebagai hewan tunggangan di dunia tersebut. <em>But hey, their appearance is really different!^^ </em>Maksud saya, kenapa si komodonya nggak dikasih nama lain aja kalau ternyata penampilan fisiknya beda jauh begini :D</span><br />
<br />
<span style="color: black;">...dan dua paragraf habis buat ngebahas komodo :3</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Waktu ngebahas komodo tadi, saya sempat menyebut tentang ilustrasi pembuka bab. Yap, di setiap kedelapan belas bab TM, selalu ada sisipan ilustrasi—yang entah menampilkan para karakter utama, makhluk-makhluk (seperti si komodo), atau beberapa benda yang berperan penting di cerita. Proporsi badan para karakternya bagus, namun kadang gestur dan ekspresi mereka telihat agak kaku. Untuk benda-benda, memang nggak hidup, tapi garisnya yang terlalu lurus dan berketebalan sama membuatnya kurang berdimensi. Untuk mengurangi kekakuan, mungkin bisa pakai arsiran bergaris 'sembarangan' seperti kalau lagi membuat sketsa. Tapi saya nggak gitu ngerti soal tentang teknik-teknik menggambar sih, jadi cuma bisa ngomen seadanya^^</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Well, sampai di sini aja <em>review</em> saya buat buku perdana TM ini~ Menurut saya, TM cukup memuaskan dan punya potensi buat jadi serial fantasi yang ciamik. Sukses selalu buat Shienny; you've done a good job :)</span><br />
<br />
<span style="color: black;">*menanti kucuran duit jajan dari bonyok buat beli TM Chronicle*</span><br />
<h1 style="text-align: right;">
<strong><span style="color: black;">6.5/10</span></strong></h1>
Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5270840910359639531.post-16898961848399546592012-01-01T13:55:00.003-08:002013-01-08T19:49:42.388-08:00The Eight-thousand-gold BountyNaNoWriMo attempt November 2011 kemarin. Ditulis dalam waktu semalam, minim editing, dan tanpa perencanaan plot. Err, jadi maklumi aja kalau ceritanya nggak jelas^^<br />
<br />
<span style="color: black;">Word count: 1875 words.</span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;">* * *</span></div>
<br />
<span style="color: black;">Suasana <em>town square</em> Kota Convery pada siang itu begitu ramai. Terdapat kerumuman orang yang bergerombol membentuk lingkaran; perhatian mereka semua tertuju pada seorang perempuan yang berdiri di tengah-tengahnya.</span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class="size-medium wp-image-286" height="223" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2012/01/oldtownsquare_v.jpg?w=300" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="oldtownsquare_v" width="300" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="font-size: medium; text-align: start;">
<span style="font-size: small;">Gambar untuk pemanis. Anggap saja mobil dan kastil gedenya nggak ada.</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
Orang itu berusia awal dua puluhan. Dia cukup tinggi untuk ukuran seorang perempuan—sekitar lima setengah kaki. Berambut pirang, dipotong pendek, dan awut-awutan nyaris seperti tidak disisir. Wajahnya cantik, tetapi terkesan jutek dan licik. Kedua bola matanya tampak eksentrik—berbeda warna dengan sebelah kiri sebiru lautan dan kanan semerah darah. Dia mengenakan baju tanpa lengan dan memperlihatkan pinggang, yang dipadukan dengan rok pendek ketat, lalu dilapisi dengan <em>trench coat</em> coklat tanpa kancing. Pada bagian belakang roknya, terdapat sepasang pisau yang menjadi senjatanya. Sepatu boots melindungi kakinya sampai batas bawah dengkul.<br />
<br />
<span style="color: black;">“Semira Ulysses! Serahkan dirimu secara baik-baik ke pemerintah Griffith!”</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Semira Ulysses menghela napas. Kena kutukan apa dia hari ini—mengalami kesialan yang datang silih-berganti.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Pertama; penghuni kamar sebelah di penginapan tempatnya bermalam menghabiskan seluruh stok air, sehingga dia tidak bisa mandi. Kedua; satu-satunya pemandian umum di kota ini sedang dipugar. Tidak seperti orang lain yang tahan tidak mandi selama berhari-hari; bagi Semira, mandi setiap hari adalah wajib hukumnya, karena dia tidak tahan dengan yang namanya panas. Terlebih saat Kerajaan Griffith memasuki pertengahan Musim Panas. “Ini neraka dunia!” begitulah kutipan favorit perempuan itu selama sebulan ini.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Dan kesialannya yang ketiga; bak cerita di novel-novel, bisa-bisanya dia kebetulan bertemu dengan pemburu hadiah musuh bebuyutannya di tengah jalan. Alhasil, si pemburu hadiah itu berteriak-teriak dengan norak, “Semira Ulysses si kepala berhadiah delapan ribu keping emas! Aku bakal jadi orang kaya!”, memancing semua orang yang berlalu-lalang di pusat kota untuk menangkap dirinya. Masih mending kalau yang mengejar-ngejar dirinya adalah orang-orang yang agak berkelas seperti pasukan keamanan kota atau pemburu hadiah. Ibu-ibu penjual sayur dan bocah-bocah pun turut meramaikan pengejaran! Mau dikemanakan mukanya kalau sampai tertangkap oleh ibu-ibu berbadan buncit itu? Padahal selama ini dia sudah berhasil lolos dari utusan Persekutuan Alkemis, pemburu hadiah berpengalaman, bahkan kapten pasukan militer Kesultanan Guirass.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Namun pengejaran itu sudah berlalu, sebab saat ini dia sudah dikepung oleh puluhan orang yang begitu bernafsu mendapatkan hadiah delapan ribu keping emas. Para pasukan keamanan menyiagakan pedang, tombak, dan busur mereka. Si pemburu hadiah sok bergaya dengan senapan <em>flintlock</em> inovasi terbaru dari Kekaisaran Cretia. Sementara para penghuni pasar? Senjatanya tidak jauh-jauh dari pisau dapur, golok untuk menjagal hewan ternak, dan kerikil hasil memungut di jalan.</span><br />
<span style="color: black;"><br /></span>
<br />
<a name='more'></a>Bodohnya Vayne Eisenburg—ya, itulah nama si pemburu hadiah sumber dari semua masalah ini—dan para penghuni pasar itu. Meski mereka turut andil dalam penangkapan Semira Ulysses, tetap saja uangnya akan jatuh ke tangan orang-orang dari pasukan keamanan. Dan mereka tidak punya hak untuk protes. Bagaimanapun juga, kedudukan pasukan keamanan memang lebih tinggi derajatnya ketimbang ‘rakyat jelata’ seperti mereka.<br />
<br />
<span style="color: black;">“Semira Ulysses!!” hardik pria paruh baya yang sepertinya adalah ketua dari rombongan pasukan keamanan yang mengejarnya.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Semira mengangkat kedua tangannya sebagai tanda bahwa dia tidak akan melawan. Namun apakah dia akan menyerahkan dirinya ke tiang gantung begitu saja? Tidak ada dalam rumus seorang Semira Ulysses.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Perempuan berambut pirang itu menimbang-nimbang apa yang harus dilakukannya untuk meloloskan diri. Melempar pisaunya untuk melumpuhkan si ketua pasukan keamanan? Mungkin dapat membuat para anak buahnya kelabakan, tapi tidak berpengaruh pada si Vayne dan penghuni-penghuni pasar.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“Hei, aku pasti akan dapat bagian, ‘kan?” tanya Vayne kepada si ketua pasukan keamanan. Dan para penghuni pasar pun turut menanyakan hal serupa.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“Tentu saja! Kami takkan melupakan jasa orang yang sudah membantu kami,” balas si ketua dengan senyum yang dibuat-buat. Semira bisa melihat pria itu merengut saat Vayne dan yang lainnya mengalihkan padangan ke arah lain. Sudah bisa ditebak; tipe yang gelap mata kalau sudah menyangkut uang.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Semira menarik napas dalam-dalam. Dia hanya memiliki satu kesempatan untuk meloloskan diri. Dan satu kelalaian saja akan langsung mengacaukan segalanya. “Hei, katanya mau menangkapku? Kenapa dari tadi bengong saja?” tanyanya. “Kukira kalian prajurit terlatih dan pemberani. Tapi ternyata nyali kalian sebegitu gampangnya ciut, padahal hanya menghadapi seorang perempuan… Menyedihkan sekali.”</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Merasa harga diri pasukan keamanan Kota Convery diinjak-injak, si ketua pun langsung memerintahkan beberapa anak buahnya maju untuk meringkus Semira.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Tujuh langkah, lima, tiga…</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Saat salah satu anggota pasukan keamanan hendak menyentuh Semira, gadis itu langsung memelintir tangan orang itu dan memitingnya. Dia mengambil batu elemen angin dari kantong <em>trench coat</em>nya, lalu meremasnya. Batu itu menghilang, digantikan dengan cahaya berwarna hijau transparan—dan tiba-tiba saja, semilir angin yang tenang tergantikan dengan angin ribut. Semira mengeluarkan peralatan lain dari <em>trench coat</em>nya; sebuah <em>google</em> yang dengan cepat dipasangkannya untuk melindungi matanya dari debu yang berterbangan akibat sapuan angin.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Semua orang yang ada di sana—kecuali Semira—terbatuk-batuk dan mengucek mata mereka yang kelilipan debu. Sementara para musuhnya sedang panik, si buronan pun langsung angkat kaki dari sana. Meski dari belakang, dia dapat mendengar si ketua pasukan keamanan memerintahkan anak-anak buahnya untuk mengejar.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Langkah Semira mendadak terhenti ketika jalannya dihadang oleh enam penghuni pasar yang membawa-bawa golok, sementara di belakangnya ada pasukan keamanan yang dalam sekejap akan bergabung dalam penangkapan.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“Kalian benar-benar keras kepala, ya…” ucap Semira, melemparkan tatapan mencemooh. “Tapi sayang, kemampuan kalian masih terlalu cetek untuk bisa menangkapku,” dia mengakhiri kalimatnya sembari berjongkok dan menyentuh tanah dengan tangannya yang dilapisi sarung tangan.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Daratan di sekitar Semira berguncang. Dalam sekejap, tanah pecah menjadi ratusan batu sebesar kepalan tangan dan berterbangan menghantam para pengejar. Iringan koor teriakan kesakitan pun berkumandang dari mulut para pria tersebut.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“Benar kata ayah. Harusnya aku tidak usah repot-repot menjemputmu kemari!”</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Semira mendongakkan kepalanya dan mendapati sesosok laki-laki yang melayang dengan santai. Dia terlihat seperti manusia remaja biasa; kalau saja kulitnya tidak berwarna ungu gelap, memiliki sepasang sayap hitam menyerupai kelelawar, serta tanduk kecil yang mencuat dari sisi kiri dan kanan keningnya. Lelaki itu mengenakan rompi tanpa kancing yang terbuat dari bulu beruang dan celana sedengkul. Dia adalah Sieg Alysworth, laki-laki separuh manusia separuh iblis yang menjadi salah satu teman seperjalannya selama beberapa minggu ini.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Para anggota pasukan keamanan dan penghuni pasar merangkak mundur begitu melihat kehadiran Sieg. Wajar saja; mengingat kekuatan dan kecepatan bangsa iblis jauh lebih unggul bila dibandingkan manusia. Bahkan orang-orang yang tidak begitu berpendidikan seperti pedagang pasar pun tahu betul bahwa mereka bukanlah tandingan bangsa itu.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Dan sementara para korban timpukan itu tercengang melihat sosok Sieg yang eksentrik; Vayne, ketua pasukan keamanan, serta para penghuni pasar yang lain akhirnya berhasil menyusul—meski beberapa diantara mereka masih sibuk mengucek-ngucek matanya.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“Ternyata kau tidak hanya culas! Bahkan sekarang kau bersekutu dengan bangsa iblis!” seru Vayne. Meski mengatakan kalimat itu dengan intonasi keras, dia mengeker <em>flintlock</em>-nya dengan tangan gemetaran.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Sieg masih memfokuskan perhatiannya kepada Semira dan menghiraukan repetan Vayne. “Dua puluh piring <em>steak</em> tiap kali kita mampir ke kota; untuk jasa kabur lewat jalur udara,” dia menyengir, memperlihatkan kedua gigi taringnya yang pajang dan tajam.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Semira menunjukkan ekspresi yang seakan berkata ‘dasar iblis rakus’. Namun dia kemudian mengucapkan, ”Tapi bukan ongkos yang mahal. Lagipula aku sedang malas jalan kaki.”</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Sieg menyeringai, menyambar kerah <em>trench coat</em> Semira, lalu terbang meninggalkan para pengincar uang hadiah yang meneriakkan sumpah serapah. Namun bukan hanya mereka saja yang menggerutu….</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“Bocah keparat!! Ini yang kau sebut dengan jasa kabur lewat jalur udara?!” umpat Semira.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Sieg memegang kerah belakang <em>trench coat</em> Semira yang dia pegang dengan satu tangan. Posisi berbahaya, sebab kalau dia melonggarkan pegangannya sedikit saja, si perempuan buronan itu akan terjun bebas ke darat.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“Pegang yang kuat! Kalau tidak—”</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“Kalau kau jatuh, aku justru untung,” potong Sieg. “Aku bisa langsung memungutmu, lalu membawamu ke tempat manusia-manusia yang memburumu. Dengan uang sebanyak itu, entah berapa piring <em>steak</em> yang bisa kubeli, ya…?” dia bersiul-siul riang sambil membayangkan timbunan daging setinggi gunung, sementara Semira sudah was-was dan merogoh kantong <em>trench coat</em>-nya untuk mencari batu elemen yang sekiranya dapat dia gunakan kalau-kalau Sieg memang setega itu. Namun sejurus kemudian, si iblis separuh manusia itu menghela napas. “Tapi aku bisa didamprat ayah kalau mencelakai anak dari orang yang pernah menolongnya… Aah, moralitas ala manusia memang merepotkan betul.”</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Walau terdengar tidak ikhlas, setidaknya kata-kata Sieg barusan sudah menjadi jaminan kalau dia takkan melepaskan pegangannya. Merasa sudah aman, Semira pun memperhatikan pemandangan di bawah.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Mereka sudah terbang di atas kawasan pinggiran Kota Convery. Hal yang bisa dilihat oleh gadis itu hanyalah rumah-rumah kecil yang letaknya tidak beraturan, ibu-ibu rumah tangga yang sedang menjemur baju di halaman samping rumah, dan anak-anak yang sedang bermain kejar-kejaran sambil mengayunkan pedang-pedangan dari kayu.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Dia lalu menatap lurus ke depan, mendapati garis cakrawala yang terlihat hampir menyatu dengan hamparan padang rumput luas. Matahari musim panas bersinar begitu cemerlang, sehingga Semira harus melindungi matanya dengan punggung tangan karena saking silaunya. Bau rumput serta semilir angin sepoi-sepoi yang membelai wajahnya, entah kenapa membuat hati perempuan itu menjadi tenang. Pemandangan yang setimpal, setelah hari ini diterpa kesialan demi kesialan. Dan ini baru pertama kalinya pula dia dibawa terbang, lantaran transportasi udara hanya bisa dinikmati oleh kalangan keluarga kerajaan atau juragan-juragan yang tidak tahu uangnya mau dikemanakan.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Semakin menjauh dari kota, tampak remaja-remaja tanggung yang sedang menggembalakan domba—sepertinya milik peternakan orangtua mereka—atau membiarkan kuda berkeliaran dan menyantap rumput. Beberapa dari mereka menyadari Sieg dan Semira yang melintas di atas kepala mereka. Dan dengan bodohnya, mereka menunjuk-nunjuk Sieg sambil berteriak, “Iblis itu menculik manusia! Jangan-jangan perempuan itu mau dia jadikan makan siang!!”</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“Enak saja! Aku tidak suka daging manusia yang alot dan rasanya aneh itu!” balas Sieg sembari terbang melewati para remaja penggembala.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Hati Semira langsung mencelos saat Sieg menjabarkan tentang tekstur serta rasa daging manusia—mengindikasikan bahwa lelaki itu setidaknya pernah memakan daging dari bangsa yang darahnya turut mengalir dalam dirinya tersebut. Dan itu bisa dibilang kanibalisme. Semira memang pernah membunuh sesama manusia—yang dia tidak ingat berapa karena malas menghitung—tapi kalau sampai memakannya… itu bahkan di luar imajinasi terliarnya. Sepertinya kali ini Semira berurusan dengan bangsa yang salah….</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Di lain pihak, Sieg sendiri sebenarnya tidak pernah memakan daging manusia. Dia hanya pernah mendengar ceritanya dari iblis penghuni goa sebelah.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Sesaat kemudian, tidak begitu jauh dari tempat penggembalaan domba, mereka bisa melihat sosok yang tampak begitu mencolok di tengah lautan hijau. Sesosok pria paruh baya yang sedang berbaring santai sambil menenggak sebotol minuman keras.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“Hei! Saking lamanya, kukira kalian tertangkap pasukan keamanan!” sapa Rhett Alysworth begitu Sieg dan Semira mendarat. Tubuhnya tinggi dan besar—walau tidak sampai berlebihan seperti bangsa raksasa, berkulit putih kemerahan, rambutnya yang berwarna merah dan panjang sebahu diikat di belakang leher, beralis tebal, dan daerah sekitar dagunya ditumbuhi kumis tanggung. Dia memakai kaos tanpa lengan, berlapis <em>trench coat</em> tanpa kancing berwarna biru nyaris hitam yang hanya disampirkan ke pundak, celana panjang, dan… sandal jepit jerami.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“<em>Not in a million years,</em>” sahut Semira sambil merapikan kerah <em>trench coat</em>-nya yang berantakan akibat cengkeraman tangan Sieg.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Rhett terkekeh. “Yaa, sebagai gurumu, aku juga bakal mendapat malu kalau kau sampai tertangkap oleh pasukan keamanan dan orang-orang tidak jelas itu.”</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“Ayah… Karena aku sudah menjemput Sammy, janji ya, antar aku ke Barudras untuk ikut turnamen!” seru Sieg.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“Ya, ya… Terserah kau sajalah,” balas Rhett dengan ala kadarnya.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Sieg menyengir. Kalau sedang senang, iblis separuh manusia itu tampak polos seperti anak kecil yang baru mendapat mainan baru.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“Tapi tidak sebelum kita menjual relik Kerajaan Nowend ke si Duke Archibald,” sergah Semira. Dia memandang Sieg dan Rhett bergantian. “Ngomong-ngomong kalian <em>membawa</em>nya, ‘kan?”</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Ayah dan anak itu diam seribu bahasa. Sampai akhirnya Rhett membuka mulut, “Sepertinya tertinggal di penginapan waktu aku buru-buru kabur dari penginapan….”</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Semira nyaris tidak mempercayai apa yang baru dia dengar.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">“DASAR TOLOL!!”</span>Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5270840910359639531.post-56353705047455862812011-12-30T12:39:00.003-08:002013-01-08T19:44:14.129-08:00My Book Debut~ Fantasy Fiesta 2011<span style="clear: right; color: black; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="alignright size-full wp-image-275" height="445" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/13322562.jpg" title="13322562" width="318" /></span><span style="color: black;">Ahem. Dengan ini saya menyatakan terbitnya karya perdana saya, <strong>Fantasy Fiesta 2011: Antologi Cerita Fantasi Terbaik 2011</strong>~</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Pertama-tama, apa itu <strong>Fantasy Fiesta</strong>?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Fantasy Fiesta adalah lomba cerpen fantasi lokal yang diselenggarakan oleh <strong><a href="http://kastilfantasi.com/" target="_blank"><span style="color: black;">Kastil Fantasi</span></a></strong>. FF sudah diadakan selama tiga tahun berturut-turut: 2009, 2010, dan yang terbaru adalah 2011. Setiap tahun, peserta yang ikut meramaikan pesta semakin banyak saja. Menandakan kalau geliat penulis fantasi di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Untuk tahun 2011 saja, jumlah peserta yang lolos tahap seleksi ada 332 orang.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Terus, Fantasy Fiesta: Antologi Cerita Fantasi Terbaik apa lagi tuh?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Kalau ini buku yang berisi kumpulan cerita terbaik di Fantasy Fiesta. Tahun 2010 kemarin, sudah ada buku serupa yang berisi cerita-cerita terbaik FF 2010 dan dua pemenang utama FF 2009. Nah, di tahun 2011 ini dipilihlah 17 cerita terbaik dari 332 cerita yang dilombakan pada FF 2011, ditambah dengan tiga karya dari dewan juri. Dan karya saya yang diikutkan ke FF 2011, ternyata ikut terpilih dalam buku kompilasi cerpen fantasi terbaik tahun 2011 :D</span><br />
<span style="color: black;"><br /></span>
<a name='more'></a><br />
<span style="color: black;">Dan inilah detil bukunya~</span><br />
<em><br /></em>
<br />
<div style="text-align: center;">
<em>Mungkinkah kucing kesayanganmu sesungguhnya datang dari dunia lain?</em></div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: center;">
<em>Sampaikah cinta Pungguk kepada Sang Gadis Bintang?</em></div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: center;">
<em>A</em><em>pa jadinya jika Sang Raja menghukum mati para pengucap kata “aku”?</em></div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: center;">
<em>Apa yang kau perbuat, andai maut memberi waktu enam belas menit bersama orang yang kau sayangi?</em></div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: center;">
<em>Dan apakah beda dusta dan nyata, jika yang manapun menghasilkan keajaiban?</em></div>
<br />
<span style="color: black;">Pengarang:</span><br />
<span style="color: black;"> R.D. Villam (Kembali ke Morova)</span><br />
<span style="color: black;"> Klaudiani (E[epsilon])</span><br />
<span style="color: black;"> Bonmedo Tambunan (Petra)</span><br />
<span style="color: black;"> Cloverwitch (Hari Terakhir Ishan)</span><br />
<span style="color: black;"> Elbintang (Leyl – Hasrat Bebas)</span><br />
<span style="color: black;"> Erwin Adriansyah (Tukang Sapu)</span><br />
<span style="color: black;"> Fachrul R.U.N. (Selamanya Bersamamu)</span><br />
<span style="color: black;"> Feby Anggra (Noel)</span><br />
<span style="color: black;"> Fredrik Nael (Bentala – Imaji)</span><br />
<span style="color: black;"> F.A. Purawan (Hikayat Pungguk Merindukan Bulan)</span><br />
<span style="color: black;"> I.B.G. Wiraga (Oris)</span><br />
<span style="color: black;"> <strong>Kristy S. Tjong (Selamat Datang di Wonderland)</strong> <- that's me</span><br />
<span style="color: black;"> Luz Balthasaar (Dongeng Kanvas)</span><br />
<span style="color: black;"> Magdalena M. Amanda (NeiL//LieN)</span><br />
<span style="color: black;"> Rickman Roedavan (Misteri Pulau Goudian)</span><br />
<span style="color: black;"> Salvirius Sandy (Bhupendra Gagan)</span><br />
<span style="color: black;"> Serpentwitch (Kisah Sang Kerudung Merah)</span><br />
<span style="color: black;"> Shao An (Enam Belas Menit)</span><br />
<span style="color: black;"> Shienny M.S. (Menuju Akhir Masa)</span><br />
<span style="color: black;"> Xeno (Wanita Pembisik)</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Penerbit: Adhika Pustaka</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Tahun Terbit: Desember 2011</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Dan penampakan cerpen saya:</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/fantasy-fiesta-2011-selamat-datang-di-wonderland.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-291" height="266" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/fantasy-fiesta-2011-selamat-datang-di-wonderland.jpg" title="Fantasy Fiesta 2011 - Selamat Datang di Wonderland" width="400" /></a></div>
Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5270840910359639531.post-9741828538585131682011-12-23T15:00:00.003-08:002013-01-20T21:05:22.925-08:00Bentos that will Indulge Your Appetite~<span style="color: black;">Siap-siap ngiler gara-gara postingan ini :D</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Be-To itu anime yang membuat saya lapar (<i>...literally</i>). Gimana nggak? Sepanjang episode para penontonnya disajikan dengan penampakan bento beraneka warna yang sangat sedap dipandang....</span><br />
<span style="color: black;"><br /></span>
<span style="color: black;">Oke, inilah penampakan 36 bento yang gambarnya diambil baik dari versi anime maupun manga Ben-To. <i>Enjoy!</i></span><br />
<span style="color: black;"><br /></span>
<span style="color: black;">Note: Unknown Bento sebenarnya ada namanya, tapi karena waktu bentonya disorot nggak ada teks yang tercantum (dan saya nggak bisa Bahasa Jepang), jadinya dikasih nama Unknown Bento aja.</span><br />
<span style="color: black;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-220 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/let-out-some-sweat-bring-out-tha-odor-super-spicy-hamburger-bento-01.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Let Out Some Sweat! Bring Out tha Odor! Super-Spicy Hamburger Bento (01)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Let Out Some Sweat! Bring Out that Odor! Super-Spicy Hamburger Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Ini salah satu bento yang langsung menarik perhatian saya. Mungkin karena saya ini suka sapi <strike>tapi apa daya jarang makan gara-gara bokek</strike>. Sekedar info, ada bento yang mirip dengan ini di Indomaret. Bukan Indomaret biasa ya, tapi di Indomaret yang agak gede dan konsepnya mirip 7-Eleven itu. Lumayan oke lah hamburgernya buat ukuran frozen bento~<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-233 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/sticky-natto-and-okra-cheese-smothered-rice-bento-01.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Sticky! Natto and Okra Cheese-Smothered Rice Bento (01)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Sticky! Natto and Okra Cheese-Smothered Rice Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Di anime dan manga banyak karakter yang bilang kalau natto itu agak... menjijikkan dan lengket-lengket tidak jelas pula. Hidangan ini juga sepertinya lebih identik sebagai makanan opa-oma. Jujur saya belum pernah melihat natto secara langsung, apalagi makannya. Tapi kombinasi warna kuning, coklat, dan hijau yang ada di gambar ini benar-benar bagus dan (tentunya) bikin ngiler...<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-226 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/pork-fry-bento-02.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Pork Fry Bento (02)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Pork Fry Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Yang namanya daging babi itu enak. 'Nuff said.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-221 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/mackerel-boiled-in-bean-paste-bento-02.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Mackerel Boiled in Bean Paste Bento (02)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Mackerel Boiled in Bean Paste Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-208 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/cheese-curry-xl-bowl-bento-03.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Cheese Curry XL Bowl Bento (03)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Cheese Curry XL Bowl Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Chicken atau mungkin beef katsu yang disiram kuah kare. Yummy...! Sebelumnya saya pernah makan hidangan sejenis di Mr. Curry sama Pasta de Waraku. Dan kare itu enak, bikin nagih ❤<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-218 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/japanese-style-tofu-burger-bento-04.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Japanese Style Tofu Burger Bento (04)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Japanese Style Tofu Burger Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/japanese-style-tofu-burger-bento-04.jpg"><span style="color: black;"></span></a></span><br />
Sedikit-banyak saya penasaran juga gimana rasa olahan tahu yang dibikin kayak burger ini....<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-228 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/sea-urchin-with-salmon-roe-bento-05.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Sea Urchin with Salmon Roe Bento (05)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Sea Urchin with Salmon Roe Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/sea-urchin-with-salmon-roe-bento-05.jpg"><span style="color: black;"></span></a></span>Terlihat enak, tapi sayang cuma diperlihatin kotaknya doang. Malah kotaknya nggak transparan pula... Oh well, terlepas dari itu udah jadi rahasia umum kalau salmon itu maknyos.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-211 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/fish-soup-with-hokkaido-sake-bento-05.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Fish Soup with Hokkaido Sake Bento (05)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Fish Soup with Hokkaido Sake Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-215 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/ishikari-salmon-rice-bento-05.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Ishikari Salmon Rice Bento (05)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Ishikari Salmon Rice Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-231 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/special-seasoned-duck-bento-06.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Special Seasoned Duck Bento (06)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Special Seasoned Duck Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/special-seasoned-duck-bento-06.jpg"><span style="color: black;"></span></a></span><br />
Nggak tau bebeknya dibumbuin pakai apa, tapi it looks delicious~<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-224 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/omelettits-bento-07.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Omelettits Bento (07)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Omelettits Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/omelettits-bento-07.jpg"><span style="color: black;"></span></a></span><br />
Jelas BUKAN OMELET BIASA.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-234 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/tent-of-food-bento-07.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Tent of Food Bento (07)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Tent of Food Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/tent-of-food-bento-07.jpg"><span style="color: black;"></span></a></span><br />
Lagi-lagi, bento yang langsung mencuri perhatian saya begitu pertama kali liat. Alih-alih disusun rapi dengan kompartemen terpisah ala bento pada umumnya, ini malah ditumpuk ke atas bak gunung. Dan sepertinya bakal agak sulit memakan bento ini tanpa isinya tumpah berantakan kemana-mana.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-223 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/mitsuba-homemade-bento-07.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Mitsuba Homemade Bento (07)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Mitsuba Homemade Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/mitsuba-homemade-bento-07.jpg"><span style="color: black;"></span></a></span><br />
Lauknya dialasi dengan selada (atau sayuran apapun yang bentuknya mirip itu). Sedangkan main attractionnya sendiri adalah sosis, entah-nugget-atau-kroket, dan tamagoyaki. Bento rumahan yang memang terlihat simpel, tapi enak dan bikin kenyang.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-219 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/jumbo-garlic-chive-hamburger-patty-bento-08.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Jumbo Garlic Chive Hamburger Patty Bento (08)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Jumbo Garlic Chive Hamburger Patty Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-207 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/western-japanese-style-assorted-meat-box-bento-09.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Western Japanese-style Assorted Meat Box Bento (09)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Western Japanese-style Assorted Meat Box Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/western-japanese-style-assorted-meat-box-bento-09.jpg"><span style="color: black;"></span></a></span><br />
Really DO WANT this as my bento! Terutama yang kotak di kiri-bawah! Dan ini malah lauknya kelewat banyak ketimbang nasinya XD<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-232 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/steaming-hot-pooridge-bento-07.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Steaming-hot Pooridge Bento (07)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Steaming-hot Pooridge Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/steaming-hot-pooridge-bento-07.jpg"><span style="color: black;"></span></a></span><br />
Nggak begitu suka bubur, tapi lauknya bolelah buat digadoin, hehe.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-216 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/it-tasted-wam-and-kind-just-as-my-grandmother-used-to-cook-it-japanese-food-kind-to-the-heart-and-body-fried-chicken-with-plums-dried-sardines-and-the-vegetables-of-the-season-bento.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="It Tasted Wam and Kind, Just as My Grandmother Used to Cook it~ Japanese Food, Kind to the Heart and Body~ Fried Chicken with Plums, Dried Sardines and the Vegetables of the Season Bento (10)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">It Tasted Warm and Kind, Just as My Grandmother Used to Cook it. Japanese Food, Kind to the Heart and Body. Fried Chicken with Plums, Dried Sardines and the Vegetables of the Season Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br /><div>
Nama bento yang epic luar binasa panjangnya....</div>
<div>
<br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-229 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/shrimp-tempura-bento-10.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Shrimp Tempura Bento (10)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Shrimp Tempura Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-217 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/japanese-grilled-eel-bento-11.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Japanese Grilled Eel Bento (11)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Japanese Grilled Eel Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/japanese-grilled-eel-bento-11.jpg"><span style="color: black;"></span></a></span>Unagiiiiiiiiiiiii ❤ ❤ ❤<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-213 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/grilled-beef-bento-ch-2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Grilled Beef Bento (Ch 2)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Grilled Beef Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-212 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/green-fried-veggies-bento-ch-2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Green Fried Veggies Bento (Ch 2)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Green Fried Veggies Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class=" wp-image-222 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/miso-marinateed-mackerel-bento-ch-5.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Miso-Marinateed Mackerel Bento (Ch 5)" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Miso-Marinateed Mackerel Bento</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Lalu sisanya adalah para bento tanpa judul...<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-1.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class=" wp-image-235 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-1.jpg" title="Unknown Bento 1" /></span></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-2.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class=" wp-image-236 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-2.jpg" title="Unknown Bento 2" /></span></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-3.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class=" wp-image-237 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-3.jpg" title="Unknown Bento 3" /></span></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-4.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class=" wp-image-238 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-4.jpg" title="Unknown Bento 4" /></span></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-5.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class=" wp-image-239 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-5.jpg" title="Unknown Bento 5" /></span></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-6.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class=" wp-image-240 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-6.jpg" title="Unknown Bento 6" /></span></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-7.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class=" wp-image-241 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-7.jpg" title="Unknown Bento 7" /></span></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-8.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class=" wp-image-242 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-8.jpg" title="Unknown Bento 8" /></span></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-9.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class=" wp-image-201 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-9.jpg" title="Unknown Bento 9" /></span></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-10.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class=" wp-image-202 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-10.jpg" title="Unknown Bento 10" /></span></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-11.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class=" wp-image-203 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-11.jpg" title="Unknown Bento 11" /></span></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-12.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class=" wp-image-204 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-12.jpg" title="Unknown Bento 12" /></span></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-13.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class=" wp-image-205 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-13.jpg" title="Unknown Bento 13" /></span></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-14.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class=" wp-image-206 " src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/unknown-bento-14.jpg" title="Unknown Bento 14" /></span></a></span></div>
</div>
Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5270840910359639531.post-28541163887922239472011-12-06T17:18:00.003-08:002013-01-08T20:35:26.959-08:00FFC @ Toyz Mania 2011<span style="color: black;">Di postingan sebelumnya, saya sempet bilang terancam batal dateng ke Toyz Mania karena kecopetan. Luckily, beberapa hari sebelum hari-H; dompet plus KTP, SIM A, dan kartu mahasiswa saya dikembaliin sama orang yang menemukan dompet saya yang dibuang sama si pencopet. Ditambah dengan ajakan nginep di rumah Oyabun bareng si Panda juga. Jadi pikir saya, sebelum ke Kelapa Gading, kenapa nggak dateng ke Blok M dulu?</span><br />
<br />
<span style="clear: left; color: black; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignright size-medium wp-image-184" height="300" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/tmpublication.jpg?w=220" title="tmpublication" width="220" /></span><span style="color: black;"><em>Intermezzo</em> sebentar: Alkisah forum FFC (Final Fantasy Crystalesia) diundang sama pihak penyelenggara Toyz Mania buat memeriahkan acara dengan menampilkan <em>cosplay</em> dari Final Fantasy Type-0 dan membuat <em>stand</em> kecil. FFC turut meramaikan TM 2011 selama dua hari acara, yaitu 3 s/d 4 Desember 2011. Penampakan logo FFC bisa dilihat di pojok kanan poster promosi TM 2011 (monggo diklik buat memperbesar gambarnya).</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Jadi akhirnya saya dateng ke TKP tanpa bilang anak-anak FFC (beberapa dari mereka taunya saya nggak jadi dateng karena insiden pencopetan). Dan berikut laporan serta foto-foto yang berhasil diabadikan selama TM 2011. Tapi cuma mencakup hari pertama aja, karena besoknya saya ngacir ke <em>event</em> lain. <em>Credit to Invisible Assassin alias Invipoco for the photos~</em></span><br />
<br />
<span style="color: black;">Waktu saya sampai ke TKP, agak kaget juga karena pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp 10.000,- Dasar pelit, saya pun nelpon si Lumi buat nanya kebenarannya. Dan nggak berapa lama kemudian, Lumi dateng dan bilang ke penyelenggara acara kalau saya panitia dari FFC (plus kasih <em>nametag</em> TM 2011). Alhasil, saya boleh masuk tanpa bayar. <em>I loph u full, Lumi~!</em></span><br />
<br />
<span style="color: black;"><em>Stand</em> masih sepi karena yang dateng baru Lumi sama Cilla, ditambah dengan saya. Tapi udah ada X-banner bergambar Lightning, <em>bookmark</em>, kartu FFC, dan gantungan HP <em>crystal</em> yang digelar di meja. Lalu saya menambahkan DVD Final Fantasy X-2 dan beberapa Trading Arts Mini buat mempermanis <em>stand</em>. Di belakang stand, ada pula perlengkapan <em>cosplay</em> pasukan Type-0 berupa pisau Rem, suling Deuce, busur Trey, serta pedang Queen (dan entah kenapa saya paling suka mainin pedangnya si Queen).</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Karena kurang kerjaan, kami bertiga pun merapikan meja <em>stand</em> sambil mengurus ini-itu. Sampai datanglah si Ewek yang mesti bayar tiket masuk karena (sepertinya) <em>nametag</em> terakhir diambil oleh saya, LOL.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Lalu datanglah anak-anak FFC lainnya... Pertama-tama si Icha, disusul oleh Puji, Shadent, Rikle, Locke, Kirisha, Shinee, Abay, Invipoco, Tuina, Thanamon, Ian, Quina, Hencong, Anfa, Satsuki, Angelwithoutwing, dkk (sori kalau nggak kesebut^^).</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/imag0465y.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-185" height="280" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/imag0465y.jpg" title="imag0465y" width="416" /></span></a></span></div>
<br />
<span style="color: black;">Si Locke (yang kemarin ragu bakalan dateng karena lagi nulis skripsi) akhirnya mampir juga. Dia ngasih liat FF I Android versi Bahasa Indonesia ke anak-anak yang lagi nangkring di <em>stand</em>. Warrior of Light punya si Locke dikasih nama gaje seperti "Dukun" atau "Preman"; yang sempat ngebikin beberapa anak salah paham kalau <em>job classes</em> FF I itu diterjemahkan secara mentah-mentah, LOL.</span><br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<span style="color: black;">Di paragraf kedua, saya sempet bilang kalau ada <em>cosplay performance</em> FF Type-0 'kan? Tim <em>cosplay</em> ini sebenarnya terdiri atas empat orang: Shinee sebagai Trey, Lumi sebagai Deuce, Cilla sebagai Rem, dan Hydrion sebagai Queen. Tapi karena suatu dan berbagai hal, pemeran Queen nggak bisa hadir. Alhasil, tim Type-0 pun jadi trio kwek-kwek saja.</span><br />
<br />
<span style="clear: right; color: black; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-thumbnail wp-image-177" height="100" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/383311_283857858322532_100000949617794_783906_1633855540_n.jpg?w=150" title="383311_283857858322532_100000949617794_783906_1633855540_n" width="150" /></span><span style="color: black;">Dua anggota tim Type-0 yang udah dateng duluan, Lumi dan Cilla, ijin ganti kostum dan menitipkan <em>stand</em> ke anak-anak yang lain. Kami yang menunggu sekitar satu jam lebih lama-lama bingung ke mana perginya siswi-siswi Class Zero itu, lalu nebak-nebak kalau mereka mungkin makan dulu. Tapi si Kirisha bilang kalau ganti kostum <em>cosplay</em> memang lama, apalagi kalau ditambah dandan. Dan begitu balik ke <em>stand</em> FFC, Lumi sama Cilla udah <em>henshin</em> jadi Deuce sama Rem. Lalu Shinee pun datang dan langsung ikutan ganti kostum. Kemudian <em>finishing</em> kostum seperti pemasangan 'jubah Superman' Class Zero dan <em>wig</em> Trey dilakukan di <em>stand</em>.</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" class=" wp-image-183 " height="344" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/392936_283871198321198_100000949617794_784001_650799420_n.jpg" title="392936_283871198321198_100000949617794_784001_650799420_n" width="516" /></div>
<br />
<span style="color: black;">Selain tim Type-0, anak-anak FFC yang lain pun nggak mau ketinggalan ber-<em>cosplay</em> ria. Yang datang pertama kali adalah Kirisha dengan kostum Kagamine Len (Append). Nggak berapa lama kemudian, datang pula duo Invipoco dengan kostum Kagamine Len dan Tuina dengan kostum Stella Nox Fleuret. Lalu Thanamon yang nongol dengan <em>cosplay</em> kategori <em>original</em> (kemunculan perdana Hatred, pedangnya Gray Nightingale dari RPN Cesia Kingdom). Lalu disusul oleh Angelwithoutwing yang melengkapi duo Kagamine Len dengan berperan sebagai Kagamine Rin.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Dan sisa laporan <em>event</em> ini akan diisi dengan kumpulan foto skandal maupun foto gaje :p <em>Again, credit to Invisible Assassin alias Invipoco</em>. Foto lengkapnya bisa dilihat di <a href="http://www.facebook.com/media/set/?set=a.283857551655896.63094.100000949617794&type=3"><span style="color: black;">album Facebook ybs</span></a>.</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" class=" wp-image-182 " height="576" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/390062_283862141655437_100000949617794_783931_1716526525_n.jpg" title="390062_283862141655437_100000949617794_783931_1716526525_n" width="384" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" class=" wp-image-175" height="344" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/382679_283868788321439_100000949617794_783985_1698810758_n.jpg" title="382679_283868788321439_100000949617794_783985_1698810758_n" width="516" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" class=" wp-image-179 " height="344" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/386549_283858564989128_100000949617794_783914_307703328_n.jpg" title="386549_283858564989128_100000949617794_783914_307703328_n" width="516" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" class=" wp-image-170 " height="444" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/393414_234667133268498_100001756387709_578057_1891017664_n.jpg" title="393414_234667133268498_100001756387709_578057_1891017664_n" width="516" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" class=" wp-image-172 " height="344" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/374715_283861351655516_100000949617794_783926_1778971142_n.jpg" title="374715_283861351655516_100000949617794_783926_1778971142_n" width="516" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" class=" wp-image-178 " height="344" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/384377_283867771654874_100000949617794_783974_354223071_n.jpg" title="384377_283867771654874_100000949617794_783974_354223071_n" width="516" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" class=" wp-image-181 " height="344" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/389828_283868078321510_100000949617794_783977_971073383_n.jpg" title="389828_283868078321510_100000949617794_783977_971073383_n" width="516" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" class=" wp-image-176 " height="344" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/382853_283876191654032_100000949617794_784038_1829323797_n.jpg" title="382853_283876191654032_100000949617794_784038_1829323797_n" width="516" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" class=" wp-image-173 " height="344" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/380118_283867638321554_100000949617794_783973_955654041_n.jpg" title="380118_283867638321554_100000949617794_783973_955654041_n" width="516" /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: black;"><em><br /></em></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: black;"><em>Stand</em> FFC pun ditutup sekitar jam enam sore. Tapi sebelum itu, tentunya ada sesi foto bersama dulu dong. Dan ini menandakan berakhirnya laporan saya. <em>See you @ da next gathering!</em></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/380939_283866848321633_100000949617794_783968_466164117_n.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class="aligncenter wp-image-174" height="344" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/12/380939_283866848321633_100000949617794_783968_466164117_n.jpg" title="380939_283866848321633_100000949617794_783968_466164117_n" width="516" /></span></a></span></div>
Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.com0Blok M Plaza, Jalan Bulungan, Jakarta 12130, Indonesia-6.244535 106.78360700000007-6.244535 106.78360700000007 -6.244535 106.78360700000007tag:blogger.com,1999:blog-5270840910359639531.post-43975117237049900672011-11-27T11:37:00.003-08:002013-01-20T22:36:51.221-08:00MalMing Bersama Pencopet (Hell Yeah)<br />
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<img alt="" class=" wp-image-163 " height="175" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/genimage.jpg" title="genimage" width="263" /></div>
Slot postingan ini mestinya saya isi minggu depan, dengan celotehan soal Toyz Mania 2011 dan juga Festival Pembaca Indonesia 2011. Tapi karena kejadian ini...<br />
<br />
<span style="color: black;">Oke, intinya saya dicopet waktu naik busway dari Harmoni ke arah Lebak Bulus. Tentu aja; seluruh duit tunai, KTP, SIM A, kartu mahasiswa, dan kartu ujian turut raib.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Kemarin, Sabtu 26 November 2011, saya ke Blok M Plaza karena mau ketemuan sama anak-anak FFC (Final Fantasy Crystalesia). Buat ngomongin tentang Toyz Mania 3-4 Desember 2011, di mana FFC diundang buat memeriahkan acara itu.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Lalu malamnya saya bersama anak-anak yang lain pulang naik busway. Di halte Harmoni, kami semua pisah karena arah rumahnya beda-beda. Saya niatnya mau langsung ngantri jurusan Lebak Bulus, tapi karena udah kebelet pipis, akhirnya saya keluar dari halte dulu buat numpang di toilet toko terdekat.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Selesai pipis, saya balik lagi ke halte Harmoni. Waktu di halte Blok M tadi, padahal saya bayar tiket pakai duit yg ada di kantong. Tapi karena sisanya tinggal tiga koin 500 perak; saya keluarin dompet dari tas, bayar duit karcis, terus masukin lagi ke tas. Tas saya adalah jenis ransel, dan saat itu saya pasang menghadap ke depan.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Kemudian saya ngantri bus. Saat itu, udah sekitar jam setengah sembilan malam. Bus datang, dan keadaannya penuh banget. Tadinya saya ragu mau naik, tapi karena petugas busnya bilang "Nanti lama lagi datengnya. Bisa satu-dua jam lagi" (dan armada bus jurusan Lebak Bulus memang selalu begitu), saya pun akhirnya memutuskan buat masuk. Yah, meski harus rela bersempit-sempit ria dan ada bonus bau-keringat-entah-dari-mana pula.</span><span style="color: black;"> </span><br />
<br />
<span style="color: black;">Saya turun di halte Kelapa Dua Sasak. Sekeluarnya dari halte, saya naik angkot B17 yang ngelewatin gang depan rumah. Begitu duduk di angkot, saya langsung membuka tas dan merogoh-rogoh isinya. Namun dompet saya udah hilang bak dicuri tuyul. Resleting masih di posisi tertutup dan nggak ada bekas sayatan pisau pula. Canggih 'kali ini copet. Kalau menurut mama dan cece saya; sepertinya si pencopet udah membuntuti saya sejak masuk ke halte dan ngebayar tiket busway di halte Harmoni, jadi dia tahu dompet saya ditaro di tas bagian mana. Tapi entahlah....</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Alhasil, saya pun menelpon cece saya dengan suasana panik.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="color: black;">Dengan panik saya menjelaskan secara singkat apa yang terjadi dengan dompet saya dan saat itu berada di angkot; tanpa punya duit sama sekali buat ngebayar. Waktu saya bilang soal dompet hilang, sopir angkotnya sempat noleh-noleh ke belakang. B17 biasanya suka mangkal sebentar di depan apartemen Kedoya Elok. Jadi saya pun memberanikan diri buat bilang, "Pak, saya boleh turun di sini nggak? Tapi saya nggak bisa bayar. Soalnya dompet saya hilang." Untungnya sopir angkot yang udah bapak-bapak itu memaklumi (dan mungkin percaya karena dia ngedenger pas saya nelpon cece).</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" class=" wp-image-162 " height="400" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0125.jpg?w=199" title="DSC_0125" width="265" /></div>
<br />
<span style="color: black;">Telepon berlanjut. Saya minta dijemput cece di depan apartemen tersebut. Sekitar 10-15 menit kemudian, akhirnya cece dan mama saya datang pakai mobil. Kami langsung cabut ke kantor polisi dekat rumah buat mengurus STPLKB (Surat Tanda Penerimaan Laporan Kehilangan Barang).</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Sepulangnya ke rumah, mama langsung nelpon BCA (nomor telepon yang bisa diliat di belakang kartu ATM). Untungnya ada yang mengangkat karena sepertinya itu layanan 24 jam. Kami meminta supaya rekening saya diblokir.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Sesudah prosesnya selesai (ditanyai nama, tempat/tanggal lahir, alamat, nomor telepon, dan nama ibu); staf BCA bilang, "Hari ini tidak ada transaksi keluar-masuk di rekening Anda," dan ditambah, "Sudah ada yang mencoba mengakses rekening Anda, tapi gagal karena kesalahan dalam memasukkan nomor PIN." Wow, keren. Untung saya nggak pakai tanggal lahir sendiri atau anggota keluarga sebagai nomor PIN.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Entah kapan saya bisa bikin kartu ATM baru. Soalnya KTP dan SIM saya 'kan juga ikutan raib bersama dompet. Sedangkan alternatif tanda pengenal saya, paspor, sudah kadaluwarsa sejak bertahun-tahun yang lalu.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Dan yang paling membuat saya was-was adalah kehilangan kartu mahasiswa. Senin besok saya UTS hari terakhir. Dan di Binus, syarat ikut ujiannya adalah menunjukkan kartu mahasiswa dan kartu ujian.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Kalau kartu ujian sih, tinggal diprint ulang. Tapi kartu mahasiswa ini lho... Oke, saya memang udah bikin STPLKB... Tapi rasa was-was ini masih menghantui hingga saat saya menulis postingan ini. Bukannya parno kenapa. Saat ini saya sudah semester 7 dan sebentar lagi akan menyusun skripsi. Mata kuliah besok bukan termasuk dalam mata kuliah wajib lulus, sih.</span><br />
<br />
<span style="color: black;"><i>But, still...</i> Nggak boleh ada mata kuliah yang dapat E, apalagi F. Kalau ada, nggak boleh ikut wisuda 2012 dan terpaksa nunggu satu atau setengah tahun (karena harus mengulang mata kuliah itu). Bobot nilai UTS 30%. Kalau dapat nol karena nggak bisa ikut ujian, berarti <i>full marks</i> saya tinggal 70. Itu pun kalau nilai TM (Tugas Mandiri) sama UAS saya 100. Dan terus terang, mata kuliah ini bukanlah unggulan saya. Jadi akan sulit buat mengejar nilai 100 di TM dan UAS.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Nggak lucu 'kan, kalau kelulusan saya harus tertunda karena ulah si pencopet sialan itu.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Kehilangan dompet ini nggak hanya menyebabkan kerugian materi bagi saya. Selain uang, tanda pengenal, dan resiko telat wisuda; ada satu kehilangan lagi...</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Di paragraf pertama, saya bilang 'kan kalau semestinya slot postingan ini diisi dengan pembicaraan tentang event Toyz Mania 2011 dan Festival Pembaca Indonesia 2011? Karena uang saya ludes dan nggak ada tanda pengenal, saya terpaksa mengurungkan niat datang ke sana. TM 3-4 Desember, sedangkan FPI 4 Desember. Dalam waktu seminggu, mana mungkin saya bisa menabung lagi dan mendapat KTP baru? Bunuh diri saya kalau keluyuran tanpa KTP. Kalau lagi apes, tahu-tahu dirazia polisi dan disangka imigran gelap. Mau dideportasi ke mana saya nanti?</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Kalau kedua event itu nggak ada hubungannya sama saya sih, saya nggak bakal ngerasa gimana banget. TM adalah event yang mengundang FFC, jadi di sana bakal ada banyak teman-teman saya. Lalu di FPI ada pula gathering di stand Kastil Fantasi, dan kalau seandainya jadi datang; itu adalah pertama kalinya saya bakal ketemu dengan sesama penulis cerita fantasi di Indonesia.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Kesempatan bagus buat ketemu baik teman lama maupun baru, tapi hilang karena ulah pencopet.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">What a <em>great</em> way to end this year, <i>thief!</i></span>
Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.com0Halte Busway Harmoni, Jalan Gajah Mada, Jakarta 10130, Indonesia-6.244535 106.78360700000007-6.244535 106.78360700000007 -6.244535 106.78360700000007tag:blogger.com,1999:blog-5270840910359639531.post-74568660876316171212011-11-04T15:26:00.003-07:002013-01-08T20:34:50.327-08:00Sushi Eating Contest @ Gandaria City + Kongkow FFC<span style="clear: right; color: black; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-142" height="300" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/326295_10150849897975066_88796630065_20902786_299523101_o.jpg?w=209" title="326295_10150849897975066_88796630065_20902786_299523101_o" width="209" /></span><span style="color: black;">Udah nyaris lewat seminggu dari tanggal acaranya sih... Tapi karena tadi si Ninisce nanyain laporan Sushi Eating Contest, langsung saya bikin laporannya aja deh :D (sambil nyontek-nyontek dikit dari Kompas sama Global News Indonesia; <em>I'm not good at memorizing numbers</em>).</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Sushi Eating Contest ini diselenggarakan oleh jaringan resto sushi terkenal, Sushi Tei, yang bekerja sama dengan Gandaria City, mal yang terletak di kawasan Jakarta Selatan. Lomba ini digelar sebagai ajang pemecahan rekor MURI: acara makan sushi dengan peserta terbanyak.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Saya <em>excited</em> banget karena jadi salah satu bagian dari rekor MURI^^ Dan kapan lagi makan sushi cepet-cepetan gini (biasanya makan sushi sepotong aja dihayati banget). Dan lagi, abis lomba sushi kelar, mau langsung mulai acara kongkow FFC (Final Fantasy Crystalesia)^^</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Dan <em>showdown</em> pun terjadi pada tanggal 29 Oktober 2011. Para peserta lomba ngumpul di sepanjang South Mainstreet Gandaria City sejak jam 10 pagi, buat mendaftar ulang. Sebagai tanda pengenal; masing-masing peserta dikasih nomor dada, ikat kepala, dan pita buat diikat ke tangan.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Biar embel-embelnya ikut lomba sushi sambil kongkow FFC, tapi sebenarnya yang ikutan lomba cuma dua orang XD Saya sama si Hotace (alias hotaru02, alias Gura Chii, alias Odette, dan masih banyak lagi alias-aliasnya). Daftar ulang selesai, cabut dari South Mainstreet karena lombanya sendiri baru mulai jam 12 siang nanti. Pas baru mau jalan, kebetulan ketemu si Ian yang datengnya kepagian.</span><br />
<br />
<span style="clear: left; color: black; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignright size-medium wp-image-144" height="210" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_00012.jpg?w=199" title="DSC_0001" width="139" /></span><span style="color: black;">Akhirnya tiga warga FFC ini capcus ke depan Sushi Tei, duduk di samping resto kayak anak hilang. Sebenarnya karena nungguin si Puji sama si Icha yang lagi <em>on the way</em> ke GanCy, sih. Beberapa menit kemudian, si 'syekh' Puji tiba~ Disusul Icha alias Mrs Klauser nggak berapa lama kemudian. Dan karena dua anak yang baru dateng ini laper, para warga FFC pun mengungsi ke KFC.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Di sana, Puji sama Icha makan dengan nikmatnya... Dan saking lapernya, liat deh porsi makan si Puji yang <em>double</em> ini :p Nasi 2, ayam 2, pepsi 2, sup 1, <em>pudding</em> 1, bahkan piring sampe 3 biji! Sementara itu, saya sama Hotace cuma bisa ngiler dengan perut kerucukan (kudu simpen <em>space</em> buat sushi nanti). Sambil ngomongin iklan-iklan dan video-video klip gaje yang ditayangin di TV KFC, tiba-tiba Abay nyamperin. Dan Ian akhirnya nggak jadi member paling ganteng sendiri lagi, LOL.</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_00071.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-137" height="181" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_00071.jpg?w=300" title="DSC_0007" width="300" /></span></a></span></div>
<br />
<span style="color: black;">Nggak terasa, waktunya Sushi Eating Contest tiba juga. Warga FFC langsung cabut lagi ke arah South Mainstreet... Eits, sebelum itu para warga FFC lewat di depan toko yang namanya mirip sama salah satu member forum. Nama tokonya "mochilla," dengan <i>tagline</i> "mochi & wine ice cream". Nama toko yang mirip sama cilla_gainsborough, salah satu member FFC yang paling sering kena gosip.</span><br />
<br />
<span style="clear: right; color: black; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-127" height="139" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0071.jpg?w=300" title="DSC_0071" width="210" /></span><span style="color: black;">South Mainstreet ruamenya minta ampun. Meja-meja panjang berderet di jalanan sepanjang 70 meter, dengan kotak bento plastik berisi sushi yang udah <em>standby</em> buat dimakan.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Sebelum lomba mulai, MC ngasih beberapa pengumuman. Usut punya usut, lomba ini diikuti 372 peserta cewek dan 320 peserta cowok. Lho, kok malah banyakan cewek? Dasar cewek jaman sekarang rakus-rakus, ya :p (padahal sendirinya juga ikut lomba, LOL).</span><br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<span style="color: black;">Pemenangnya dibagi dalam 2 kategori cewek-cowok. Dan hadiah-hadiahnya adalah...</span><br />
<span style="color: black;"> Juara 1 : Blackberry Playbook + voucher makan senilai 3 juta rupiah</span><br />
<span style="color: black;"> Juara 2 : Blackberry Curve 3G + voucher makan senilai 2 juta rupiah</span><br />
<span style="color: black;"> Juara 3 : Blackberry Gemini + voucher makan senilai 1 juta rupiah</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0038.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-123" height="199" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0038.jpg?w=300" title="DSC_0038" width="300" /></span></a></span></div>
<br />
<span style="color: black;">Setelah itu, ada <em>performance</em> taiko di tengah-tengah area lomba. Dan salah satu <em>performer</em>-nya ternyata cecenya si Puji^^</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Performance selesai, MC lomba langsung mempersilakan para peserta cewek masuk ke area lomba buat <em>take</em> posisi di meja masing-masing. Sementara itu Icha, Puji, Ian, sama Abay nunggu di luar area lomba sambil berfoto-foto ria.</span><br />
<br />
<span style="clear: left; color: black; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignright size-medium wp-image-124" height="159" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0057.jpg?w=300" title="DSC_0057" width="240" /></span><span style="color: black;">Peraturan lombanya <em>simple:</em> cepet-cepetan makan 30 potong <em>makimono</em> (sushi gulung); yang terdiri dari 15 makimono isi <em>tamago</em> (telur) sama 15 makimono isi <em>kani stick</em> (stik kepiting). Kalau ada peserta yang selesai makan, juri bakal ngangkat bendera hijau. Waktu lagi ngedengerin aturan lomba, tiba-tiba (lupa entah Icha atau Puji) manggil. Pas nengok, dia nunjuk ke belakang, dan ternyata ada cece sepupu saya. Kebetulan cece sepupu saya itu lagi jalan-jalan di GanCy. Jarang-jarang bisa kebetulan ketemu sodara di mal^^</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Lomba dimulai dengan pukulan taiko. Semua peserta langsung cepet-cepet masukin sushi ke mulutnya. Ngunyah-ngunyah sebentar, minum air, terus telen sushinya. Sebelum lomba, saya kira bisa langsung telen sushinya dengan 2-3 kali kunyahan doang. Ternyata nggak segampang itu, karena nori bikin nasinya jadi susah kepisah.</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0067.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-125" height="199" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0067.jpg?w=300" title="DSC_0067" width="300" /></span></a></span></div>
<br />
<span style="color: black;">Dan wow, kaget banget pas liat salah satu juri udah ada yang ngangkat bendera hijau. <em>Guess the time?</em> 2 menit 43 detik! 30 potong sushi! Artinya si juara 1 kategori cewek itu bisa nelen sepotong sushi hanya dalam waktu sekitar 5 setengah detik. Nggak berapa lama, bendera demi bendera hijau diangkat... Dan lomba dinyatakan selesai. Hasilnya: Hotace ngabisin 13 potong sushi, sementara saya agak banyakan dikit (16 potong).</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0069.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-126" height="199" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0069.jpg?w=300" title="DSC_0069" width="300" /></a></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0077.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-128" height="199" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0077.jpg?w=300" title="DSC_0077" width="300" /></span></a></span></div>
<br />
<span style="color: black;">Karena lomba kategori cewek udah selesai, warga FFC ngacir ke lantai atas. Mojok di semacam balkon deket Burger King, duduk lesehan sambil makanin sushi yang tadi nggak abis. Tapi ini warga FFC kayak anak ilang aja ya, mojok plus lesehan pula XD</span><br />
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="clear: right; color: black; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-145" height="240" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_00831.jpg?w=199" title="DSC_0083" width="159" /></span><span style="color: black;">Sementara warga FFC asyik lesehan di lantai balkon, lomba kategori cowok dimulai. Karena jumlah peserta cowok lebih dikit dari cewek, banyak meja yang kosong (bisa dilihat di foto samping). Biar jumlah pesertanya kalah banyak dari cewek, tapi mereka semangat-semangat banget lho makannya. Juara pertama kategori cowok bisa ngabisin 30 potong sushi hanya dalam waktu 1 menit 28 detik. Wow! Artinya dia nelen sepotong sushi dalam tempo 2.9 detik! <em>Cool</em>.</span></div>
<br />
<span style="color: black;">Dan selesailah rangakaian acara Sushi Eating Contest... Tapi ini baru awal dari acara kongkow FFC.</span><br />
<br />
<span style="color: black;"><em>Back to</em> warga FFC yang leyeh-leyeh di balkon atas. Salah satu motif acara ngumpul-ngumpul ini adalah 'transaksi gelap'. Tapi bukan barang-barang terlarang, kok :p Dan yang ditransaksiin ternyata adalah...</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Masing-masing peserta kongkow mengeluarkan benda berbentuk persegi panjang, tebalnya sekitar 1 senti, dan beraneka warna. <em>Harddisk</em> eksternal. Yap, saling 'ngerampok' alias tuker-tukeran data koleksi^^</span><br />
<br />
<span style="clear: left; color: black; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignright size-medium wp-image-129" height="159" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0100.jpg?w=300" title="DSC_0100" width="240" /></span><span style="color: black;">Buat tuker-tukeran data, media yang dipakai adalah laptopnya si Icha. Nah, ada yang menarik nih dari laptopnya si Mrs Klauser. Alih-alih pake gambar Bartz sebagai wallpaper, ternyata yang nongol malah Firion!</span><br />
<span style="color: black;"><br /></span>
<span style="color: black;">Terungkap sudah skandal perselingkuhan Icha... Bukti perselingkuhannya pun dipengang sama si Puji di foto sebelah. Tapi Icha terus-terusan menepis kabar tidak sedap itu dan mengklarifikasi bahwa dia masih tetap setia sama Ayang Bartz.</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0103.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-136" height="199" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0103.jpg?w=300" title="DSC_0103" width="300" /></span></a></span></div>
<br />
<span style="color: black;">Di tengah-tengah transaksi, datanglah suaminya Cilla; eh maksudnya si Ewek. Dateng-dateng, dia langsung ngeluarin HDD eksternal punya dia. Dasar, nggak menyia-nyiakan kesempatan buat ngerampok data orang XD</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Tempat kongkow kemudian pindah lagi ke Roppan karena ada beberapa warga FFC yang pengen ngemil. Tapi biar pindah, transaksi jalan terus. Bahkan laptop Icha masih dalam keadaan transfer data waktu warga FFC jalan ke TKP Roppan^^</span><br />
<br />
<span style="clear: right; color: black; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-130" height="159" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0105.jpg?w=300" title="DSC_0105" width="240" /></span><span style="color: black;">Di Roppan, acara dilanjutin dengan ngemil-ngemil <em>honey toast</em>. Ewek kalau nggak salah pesen Vanilla Honey Toast. Sementara Hotace, Puji, dan saya patungan beli Ogura Honey Toast sama Vanilla Honey Toast buat dibagi bertiga.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Nah, di tengah-tengah ngemil tiba-tiba si Thanamon alias Monthana nelpon. Dia nanya lagi pada di mana, dan pas telepon udah mati, tahu-tahu orangnya udah ada di belakang meja warga FFC. Datang nggak diantar, pulang nggak dijemput; bisa nongol dimana-mana!</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Hari beranjak sore, dan saatnya Icha pulang. Tapi sebelum capcus, dia minta anak-anak yang lain buat bikin gambar sama tanda tangan di selembar kertas. Pstt, ternyata itu jadi kado ultah dini buat si Mrs Klauser lho... Soalnya dia ultah tanggal 31 Oktober, bertepatan sama hari Halloween XD</span><br />
<span style="color: black;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/ttdgathffclol-adj.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-141" height="348" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/ttdgathffclol-adj.jpg" title="TTDgathFFClol-adj" width="516" /></span></a></span></div>
<br />
<span style="color: black;">Para warga FFC mengekspresikan diri dengan cara masing-masing. Icha dengan narsisnya ngegambar diri sendiri dan nulis 'istrinya Bartz Klauser', Ewek yang alih-alih ngegambar orang ato apaaa gitu malah bikin kotak gaje, Ian ngegambar muka cowok, Abay ngegambar kucing garong, Hotace sama Puji kompak ngegambar muka cewek, Thanamon ngegambar entah <em>emoticon</em> apa (pake ada stempel sidik jari pula, LOL), dan saya sendiri ngegambar Poring.</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black;"><a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0112.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-134" height="159" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0112.jpg?w=300" title="DSC_0112" width="240" /></span></a> <a href="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0114.jpg"><span style="color: black;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-135" height="159" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/11/dsc_0114.jpg?w=300" title="DSC_0114" width="240" /></span></a></span></div>
<br />
<span style="color: black;">Selesai berkutat dengan bolpen dan kertas; Icha, Ian, sama Abay ijin pulang duluan. Ada sesi foto-foto sebentar, di mana Thana bergaya sok imut dan sok <em>cool</em>. Lalu acara kongkow pun ganti topik seputar dunia kerja. Ewek, Puji, sama Thana nyeritain pengalaman-pengalaman 'ajaib' mereka di dunia kerja. Mulai dari suasana kantor yang kelewat santai (bahkan ada yang sedia segala macam makanan/minuman <em>sachet</em> di laci meja kerja), sampai klien yang aneh-aneh. Rasanya saya jadi pengen cepet-cepet kerja. Pengalaman mereka lucu-lucu, sih^^</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Matahari udah tenggelam. Saatnya balik ke rumah masing-masing. Para warga FFC pun berpisah... untuk sementara; karena tentunya masih ada acara-acara kongkow di lain waktu (tapi si Puji sih; besoknya udah ketemu lagi di CP karena ada acara ngegosip bareng Invipoco sama Tuina). <em>See you @ da next gathering, folks!</em></span>
Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.com8Gandaria City, Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta 12230, Indonesia-6.244535 106.78360700000007-31.7665695 65.475013000000075 19.2774995 148.09220100000007tag:blogger.com,1999:blog-5270840910359639531.post-60840675059621190482011-10-13T16:19:00.003-07:002013-01-10T00:08:36.701-08:00The Black Magician Trilogy #1: The Magician's Guild<span style="clear: left; color: black; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-58" height="300" src="http://1001rancauan.files.wordpress.com/2011/10/books.jpeg?w=182" title="books" width="182" /></span><span style="color: black;"><strong>The Black Magician Trilogy: The Magician’s Guild</strong></span><br />
<span style="color: black;"> Pengarang: Trudi Canavan</span><br />
<span style="color: black;"> Penerjemah: Maria M. Lubis</span><br />
<span style="color: black;"> Penerbit: Mizan Fantasi</span><br />
<span style="color: black;"> Tahun Terbit: 2008</span><br />
<span style="color: black;"> Jumlah halaman: 618</span><br />
<span style="color: black;"><br /></span>
<span style="color: black;">Emang novel lama, sih tapi... </span>Bagi saya The Magician's Guild adalah salah satu novel bersejarah dan berperan cukup besar dalam gaya penulisan saya saat ini, jadi rasanya nggak afdol kalau saya nggak nge-review novel ini. Well, langsung aja menuju <i>review</i>nya~<br />
<br />
<span style="color: black;">Menurut saya sinopsis yang ada di <em>cover</em> belakang buku udah cukup menggugah rasa penasaran dan mewakili inti cerita novel ini, jadi langsung saya <em>copy-paste</em> saja tanpa membuat sinopsis versi sendiri (padahal emang males bikin).</span><br />
<div align="center">
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: black;"><em>Sonea menatap kedua tangannya. Berhasil.</em></span><br />
<span style="color: black;"><em>Aku merusak perisai pertahanan mereka, tetapi itu mustahil, kecuali...</em></span><br />
<span style="color: black;"><em>Kecuali aku menggunakan sihir juga.</em></span> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: black;">Gadis miskin itu membuat gempar kota Imardin. Dia berhasil menembus perisai pertahanan para penyihir saat terjadi aksi Pembersihan Kota. Seorang penyihir terluka. Kekuatan sihir alamiah Sonea membuat Persekutuan Penyihir berang.</span> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: black;">Jika tidak segera ditemukan, efek sihir Sonea akan membahayakan seluruh kota. Para penyihir dari Persekutuan pun mengejarnya. Sonea terpaksa harus bersembunyi di lorong-lorong gelap bawah tanah dan meminta perlindungan dari Kaum Pencuri.</span> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: black;">Apakah Persekutuan Penyihir ingin menghukumnya karena telah merobohkan salah seorang anggota mereka? Atau, apakah mereka merasa gadis itu menggerogoti kekuasaan persekutuan penyihir?</span></blockquote>
</div>
Secara keseluruhan, konsep dunia di trilogi The Black Magician dirancang dengan matang. Menurut saya pribadi, novel ini bisa dianjurkan buat referensi kalau berniat menulis novel dengan <em>setting</em> yang mendalam.<br />
<br />
<span style="color: black;">Kisah The Magician’s Guild ini terjadi di Daratan Kyralia, tepatnya di Kota Imardin. Di kota itu, ada dua lapisan sosial yang menonjol. Strata sosial tinggi diwakili oleh orang-orang Persekutuan Penyihir, sedangkan strata sosial rendah adalah para penghuni pemukiman kumuh. Kedua strata ini hampir selalu bertentangan. Penyihir memandang masyarakat kumuh seperti ‘kuman,’ sedangkan masyarakat kumuh membenci para penyihir yang suka bertindak semena-mena. Konflik sehari-hari ini membentuk premis plot yang cukup menjanjikan.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="color: black;">Apakah pertikaian antara masyarakat kumuh dan penyihir akan semakin sengit? Atau ternyata ada intrik tersembunyi yang selama ini luput dari perhatian?</span><br />
<span style="color: black;"><br /></span>
<span style="color: black;">…tentunya hanya bisa diketahui kalau terus membaca ketiga buku The Black Magician Trilogy.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Masih terkait setting; di beberapa halaman pertama saya menemukan sebuah kosakata aneh: <em>faren</em>. Biar nggak bingung, <em>faren</em> itu adalah binatang berkaki delapan. Teringat sama laba-laba? <em>Well</em>, mungkin Canavan memang terinspirasi sama laba-laba? Terus kok nggak pake istilah laba-laba yang udah dikenal aja, sih? Ngeribetin diri sendiri aja. Dalam hal ini, saya sendiri terombang-ambing antara dua pilihan:</span><br />
<br />
<span style="color: black;">1. Harus memuji kreativitas Canavan dalam membuat istilah-istilah baru (berkesan lebih original dan lebih fantasi aja, gituh).</span><br />
<br />
<span style="color: black;">2. Atau pusing sendiri karena harus mengingat serangkaian istilah asing itu (yang jumlahnya tidak sedikit).</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Canavan memang bagus dalam hal membuat setting yang kaya dan mendeskripsikan dunianya pada narasi. Tapi sayangnya Canavan kadang 'keasyikan' dalam membuat <i>setting,</i> sehingga ada beberapa deskripsi yang dimunculkan tidak pada tempatnya. Contohnya di halaman 190 dan 191 ini:</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
Lelaki besar itu tidak tertidur nyenyak—mungkin khawatir jika Kaum Pencuri mampir ke persembunyian mereka. Seperti bisa membaca pikiran Cery, Tullin tiba-tiba berjalan ke arah pintu belakang. Tubuh Cery menegang, siap untuk menyelinap pergi, tetapi Tullin tidak meraih pegangan pintu. Malahan, jari-jarinya mendekati sesuatu di udara dan menyusuri jejaknya ke atas, di luar jangkauan mata Cery. Tali, Cery menduga. Dia tidak perlu melihat apa yang tergantung di balik pintu untuk menebak bahwa Tullin memasang suatu jebakan bagi para tamu yang tak diundang. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Merasa puas, Tullin bergerak ke tempat tidur kedua. Dia menarik sebilah pisau dari sabuknya dan meletakkannya di meja dekat tempat tidur, kemudian mematikan lampu. Setelah memandang berkeliling ruangan sekali lagi, dia meregangkan tubuh di atas tempat tidur.</blockquote>
Ini adegan Cery waktu mau menyusup ke sebuah toko. Suasana udah tegang aja di dua paragraf pertama. Tapi begitu masuk paragraf ketiga….<br />
<blockquote class="tr_bq">
Cery memerhatikan pintu. Raka tiba di Imardin sebagai kacang-kacang berkulit, terbungkus di dalam daunnya sendiri. Kacang-kacang itu dikupas dari kulitnya oleh para pemilik toko dan dipanggang. Daun-daun dan kulit kacang itu biasanya dibuang ke dalam sebuah corong yang mengarah ke sebuah bak di luar, dan isi bak-bak tersebut dikumpulkan oleh anak-anak yang menjualnya kepada para petani di dekat kota.</blockquote>
Eaaa, apa ini tiba-tiba malah nyasar ke penjelasan kacang raka? Benar-benar, <em>mood</em> saya langsung rontok seketika. Tadinya saya sudah terbawa dengan perasaan tegang yang dialami Cery, tapi akibat penjelasan-sangat-tidak-penting si kacang raka ini, ya bubar jalan sudah :P<br />
<br />
Dari segi POV, sudut pandang di The Magician’s Guild tidak hanya terfokus pada Sonea selaku pemeran utama saja. Kadang sudut pandang berpindah ke Cery, Rothen, atau Dannyl. Otomatis, karakter yang tergali dan berkembang bukan hanya Sonea saja. Tapi sayang, personaliti karakter-karakter di novel ini belum berhasil membuat saya jatuh hati. Saya cenderung menyukai karakter yang sifatnya agak eksentrik (tapi para karakter di novel ini semuanya biasa-biasa saja).<br />
<br />
<span style="color: black;">Untuk alur, terasa lambat di awal. Bayangkan, 300 halaman (atau separuh buku) dihabiskan buat mencari-cari si Sonea doang! Terdengar membosankan memang; tapi kalau dilihat dari segi kelogisan, hal itu bisa ditolerir. Alasannya:</span><br />
<br />
<span style="color: black;">1. Sonea dibantu Cery dan Harrin, pencuri yang notabene memang ahli kabur.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">2. Sonea dititipkan ke Kaum Pencuri yang markasnya sangat tersembunyi.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">3. Para penyihir nggak bisa bergerak leluasa di tempat kumuh karena suatu dan berbagai hal.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">4. Kota Imardin nggak sempit.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Untungnya di paruh terakhir buku ada beberapa kejadian penting dan menarik. Sonea memergoki sang Ketua Tertinggi melakukan ‘hal mencurigakan’, Fergun yang memiliki rencana jahat pada Sonea dan Cery, pro-kontra mengenai keberadaan Sonea ‘si perempuan kumuh’ di Persekutuan, serta perebutan hak pembimbingan Sonea oleh Rothen dan Fergun.</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Akhir kata, bagi saya belum ada hal yang benar-benar memikat hati di buku pertama ini. Yah, kecuali spekulasi kalau sang Ketua Tertinggi Persekutuan ternyata… (ups, hampir <em>spoiler</em>). Bagi saya pribadi, misteri yang meliputi sang Ketua Tertinggilah yang membuat saya tertarik membeli The Novice, sekuel dari The Magician’s Guild.</span><br />
<h1 style="text-align: right;">
<strong><span style="color: black;">6/10</span></strong></h1>
Kristy Tjonghttp://www.blogger.com/profile/11697488264018882426noreply@blogger.com3